Lapas Banyuwangi Perkenalkan Karya Warga Binaan di Car Free Day
Banyuwangi, 3 November 2024 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menunjukkan komitmennya dalam mendorong reintegrasi sosial Warga Binaan melalui pameran produk karya mereka di acara Car Free Day di Taman Blambangan, Banyuwangi, Minggu (3/11).
Berbagai produk unik dan menarik diperkenalkan di stand Lapas Banyuwangi, mulai dari celengan karakter berbahan koran bekas, souvenir, kotak tisu hingga batik. Produk-produk ini mampu menarik perhatian masyarakat yang sedang berolahraga maupun menikmati hari libur bersama keluarga.
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono, menjelaskan bahwa kehadiran Lapas Banyuwangi di Car Free Day bertujuan untuk mengenalkan produk hasil kreatifitas Warga Binaan dan mengedukasi masyarakat tentang program pembinaan yang diberikan kepada pelanggar hukum.
“Produk yang kami pamerkan menjadi bukti nyata bahwa melalui program pembinaan mampu menumbuhkan kreatifitas dari Warga Binaan yang dapat dijadikan sebagai bekal ketika nantinya kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Program pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Banyuwangi sejalan dengan salah satu 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam hal penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami akan terus mengembangkan program pembinaan, agar Warga Binaan mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dengan produk yang beredar di pasaran,” terangnya.
Agus mengharapkan bahwa dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal produk hasil karya Warga Binaan, akan meningkatkan daya beli masyarakat dan menumbuhkan semangat bagi Warga Binaan untuk terus meningkatkan kreatifitas dan keterampilannya.
“Untuk memasarkan produk tersebut, kami telah menyediakan galeri yang berada tepat di depan Lapas,” ungkapnya.
“Beberapa produk juga kami tawarkan secara online melalui platform e-commerce,” imbuhnya.
Agus menjelaskan bahwa dari berbagai hasil karya Warga Binaan, produk batik menjadi produk unggulan yang telah banyak dipesan oleh konsumen dari berbagai instansi dan daerah.
Batik yang diberi nama Batik Jeruji dengan motif khas gajah oling jeruji itu bahkan digunakan oleh Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan IPIPAS) Jawa Timur untuk dijadikan seragam dalam pertemuan tertentu.
“Alhamdulillah kami telah menyelesaikan lebih dari 200 lembar kain batik pesanan PIPAS Jatim,” pungkasnya.



