Hasil Tes HIV 60 Warga Binaan Lapas Banyuwangi, Semua Negatif!
Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali menggelar Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) untuk mendeteksi risiko penularan HIV di kalangan 60 warga binaan. Hasil tes yang digelar di Aula Sahardjo, Sabtu (15/2/2025), menunjukkan seluruh peserta negatif HIV, menandakan tidak ada penularan di lingkungan lapas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Lapas Banyuwangi bekerja sama dengan Puskesmas Mojopanggung. Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menegaskan bahwa VCT tidak hanya bertujuan mendeteksi HIV, tetapi juga menjadi media edukasi tentang pencegahan dan bahaya virus tersebut. “Kami ingin warga binaan paham cara melindungi diri dan orang lain,” tegas Mukaffi.
Selain tes, peserta menerima sosialisasi tentang penyebab HIV, kelompok risiko, dan langkah pencegahan, seperti penggunaan alat pelindung dan menghindari perilaku berisiko. “Edukasi ini penting agar mereka tetap waspada,” tambahnya.
Mukaffi juga mengimbau warga binaan untuk menjaga kesehatan dengan kebersihan diri, olahraga teratur, dan menghindari begadang. “Hidup sehat dimulai dari diri sendiri. Jangan tunggu sakit baru sadar,” pesannya. Upaya ini sejalan dengan komitmen lapas untuk memastikan hak kesehatan penghuni terpenuhi, baik fisik maupun mental.
Hasil negatif dari 60 sampel menjadi kabar menggembirakan bagi pihak lapas. Mukaffi berjanji akan melanjutkan program VCT secara rutin, bahkan meningkatkan frekuensinya untuk menjangkau lebih banyak warga binaan . “Ini bukti bahwa upaya preventif kami efektif,” ujarnya.
Program Mobile VCT di Lapas Banyuwangi telah berjalan sejak 2024 dengan frekuensi yang terus ditingkatkan dari setiap tiga bulan menjadi bulanan. Langkah ini diharapkan tidak hanya mencegah HIV, tetapi juga membentuk kesadaran kolektif akan pentingnya hidup sehat di kalangan warga binaan.



