Dugaan Kebocoran Data Paspor 34 Juta WNI: BSSN dan Kemenkumham Koordinasi dalam Investigasi

waktu baca 2 menit

Jakarta, mediakampung.comJuru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra angkat bicara mengenai dugaan kebocoran data paspor sebanyak 34 juta warga negara (WNI).

Dia menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan tim Pusat Data Nasional (PDN) () RI terkait dugaan kebocoran data paspor tersebut.

Selain berkoordinasi dengan , Ariandi juga menyebut bahwa telah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia () serta Direktorat Jenderal Imigrasi.

telah melakukan koordinasi dengan tim PDN , Direktorat LAIP , CSIRT , Pusdatin , dan Ditjen Imigrasi,” katanya saat dihubungi pada Jumat (7/7/2023).

Lebih lanjut, Ariandi mengungkapkan bahwa tim bersama dengan tim teknis sedang melakukan validasi dan .

“Hingga saat ini, tim teknis bersama dengan tim teknis sedang melakukan asistensi penanganan insiden, validasi, dan terkait dugaan kebocoran data paspor WNI tersebut,” lanjutnya.

Dia juga menyampaikan bahwa dan Kemenkumham telah mengambil langkah-langkah mitigasi risiko terkait keamanan data tersebut.

bersama Kemenkumham telah mengambil langkah-langkah mitigasi risiko untuk memastikan keamanan data dan kelancaran sistem layanan,” tambahnya.

Selanjutnya, Ariandi dari juga mengimbau kepada penyelenggara sistem elektronik, pengendali data pribadi, dan subjek data pribadi untuk meningkatkan keamanan data pribadi dan sistem elektronik yang mereka operasikan.

Seperti yang diketahui, informasi mengenai dugaan kebocoran 34 juta data paspor tersebut diungkap oleh pakar keamanan siber Teguh Aprianto melalui akun Twitternya pada Rabu (5/7/2023).

“Buat yang sudah memiliki paspor, selamat karena 34 juta paspor baru saja bocor dan dijual. Data yang diduga bocor meliputi nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan lain-lain. Apa yang telah dilakukan oleh @kemkominfo dan @BSSN_RI selama ini?” ujarnya melalui akun Twitter @secgron.

Informasi mengenai data paspor yang diduga bocor tersebut mencakup data sebesar 4 GB dengan total data sebanyak 34.900.867, yang diunggah oleh akun dengan nama “Bjorka”.

Data paspor yang bocor tersebut berisi nama, nomor paspor, tanggal kadaluwarsa paspor, tanggal lahir, jenis kelamin, dan tanggal penerbitan paspor oleh pihak imigrasi. Selain itu, informasi tersebut juga menyatakan bahwa data yang bocor tersebut dijual dengan harga 10.000 dolar AS atau sekitar 150 juta rupiah.

“Di portal tersebut, pelaku juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data. Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestamp-nya bervariasi antara tahun 2009-2020,” tambah Teguh di Twitter.

Dapatkan update Berita Pilihan Dan Breaking News setiap hari dari Mediakampung.com Di Google News. Caranya klik link ini Meka News Dan kemudian Klik Follow.
Media Kampung - Kami ada di Google News - Google Berita