Pemkab Banyuwangi Fokus Tangani Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Termasuk Anak Korban yang Kini Yatim Piatu

Pemkab Dampingi Keluarga Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

BANYUWANGI – Musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (3/7/2025), turut merenggut nyawa sejumlah warga Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menyatakan duka mendalam dan bergerak cepat memberikan pendampingan kepada para keluarga korban, terutama yang berasal dari keluarga prasejahtera.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) telah diinstruksikan untuk terlibat penuh dalam proses pencarian korban dan penanganan pascatragedi.

“Kami atas nama Pemkab Banyuwangi menyampaikan duka cita mendalam bagi seluruh korban. Saya sudah perintahkan agar penanganan keluarga korban, khususnya dari keluarga kurang mampu, menjadi prioritas,” ujar Bupati Ipuk, Jumat (4/7/2025).

Salah satu korban meninggal adalah Elok Rumantini (34), warga Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Almarhumah merupakan ibu tunggal yang menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal wafat oleh suaminya pada tahun lalu. Ia baru bekerja sebagai penjaga kantin kapal selama sebulan sebelum musibah menimpanya.

Jenazah Elok ditemukan pada Kamis (4/7) dan langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya. Ia meninggalkan dua anak: Zulfa Eliza Destavianus (13) yang baru masuk SMPN 4 Banyuwangi, dan Tirsya Ayudia Septavianus (4). Kedua anak tersebut kini berstatus yatim piatu.

Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana segera melakukan asesmen awal untuk memastikan keluarga korban mendapat dukungan maksimal, baik secara psikologis maupun sosial.

“Kami sudah turunkan tim untuk mengecek kondisi keluarga, termasuk anak-anak korban. Fokus kami saat ini adalah memastikan pendidikan dan kehidupan mereka tetap berjalan,” jelas Ipuk.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB Banyuwangi, Henik Setyorini, menambahkan bahwa keluarga almarhumah Elok telah tercatat sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan saat ini sedang dalam proses pengajuan ke program Keluarga Harapan (PKH).

“Selama proses administrasi bantuan berjalan, kami terus berikan intervensi agar kebutuhan pokok dan pendidikan anak-anak tetap terjamin. Keluarga korban lain juga sedang kami data untuk mendapat perlakuan yang sama,” tegas Henik.

Sementara itu, berdasarkan data dari Posko SAR Gabungan di Dermaga Ketapang, Banyuwangi, hingga Kamis malam (4/7/2025), jumlah korban selamat tercatat sebanyak 29 orang, sementara enam orang dinyatakan meninggal dunia.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *