“Kita berharap Amanat Ciganjur dapat disebarluaskan untuk para capres, cawapres lalu caleg, dan juga semua yang mana bergabung berkontestasi pada Pemilihan Umum 2024,” ujar Ketua Panitia Haul ke-14 Gus Dur, Inaya Wulandari Wahid.
Inaya mengungkapkan Amanat Ciganjur ini berisi tentang pesan-pesan demokrasi yang mana akan dibacakan oleh beberapa tokoh bangsa.
Mereka adalah Ibu Shinta Nuriyah Wahid, Lukman Hakim Saifuddin, Romo Benny Susetyo, kemudian Pendeta Gomar Gultom.
Menurutnya, Amanat Ciganjur ini sejalan dengan tema Haul ke-14 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur.
Inaya menyatakan pemilihan tema yang disebutkan sebagai upaya keluarga menghadirkan inspirasi juga keteladanan Gus Dur tentang demokrasi.
“Banyak hal yang mampu dipelajari juga diperhatikan oleh penyelenggara, kontestan, juga konstituen tentang bagaimana seharusnya demokrasi ditempatkan, diarahkan juga ditata orientasinya,” kata dia.
Di mata Gus Dur, kata Inaya, demokrasi hadir untuk menghindari seseorang menjadi ‘Tuhan’. Apabila kekuasaan bukan dikontrol, maka akan menyebabkan seseorang berkuasa secara absolut lalu otoriter.
Selain itu, sistem demokrasi merupakan cara paling Islami di bentuk urusan politik serta mengontrol kekuasaan.
“Maka kalau ada yang dimaksud ngomong demokrasi itu sekular, tak islami, itu malah ke balik pada perspektif Gus Dur,” kata dia.
Ia berharap dengan adanya Amanat Ciganjur ini dapat mengalirkan suasana kegersangan pemilihan umum menjadi kesejukan serta kejernihan di dalam antara mereka itu yang mana berbeda pilihan. (Sumber: Antara)