Banyuwangi — Suasana Pantai Marina Boom Banyuwangi berubah menjadi lautan warna pada Sabtu (25/10/2025) sore. Ribuan penari Gandrung menari serempak dalam gelaran Festival Gandrung Sewu 2025, sebuah perayaan budaya yang telah menjadi ikon tahunan kebanggaan masyarakat Banyuwangi.

Tahun ini, Gandrung Sewu mengusung tema “Slendang Sang Gandrung”, yang melambangkan keanggunan sekaligus semangat perempuan Banyuwangi. Dengan balutan kostum tradisional berwarna cerah dan selendang khas yang berayun lembut, para penari menampilkan harmoni gerak dan musik yang memukau ribuan penonton.

Sejak siang hari, kawasan Pantai Marina Boom telah dipadati pengunjung. Semua area parkir terlihat penuh, menandakan antusiasme luar biasa dari masyarakat.
“Bayangin aja, semua parkiran penuh total! Panas banget, tapi penontonnya tetap semangat,” ujar seorang pengunjung dengan senyum lebar saat diwawancarai di lokasi.

Tak hanya warga lokal, festival budaya ini juga menarik perhatian wisatawan dari luar daerah, bahkan mancanegara. Banyak turis asing terlihat ikut mengabadikan momen dengan kamera, terpukau oleh kemegahan tarian seribu Gandrung yang ditampilkan di tepi laut.

Selain pertunjukan seni, festival ini juga menjadi wadah bagi pelaku ekonomi lokal untuk memamerkan karya mereka. Puluhan stan UMKM Banyuwangi berjejer di area sekitar lokasi acara, menampilkan beragam produk khas mulai dari batik, kerajinan tangan, hingga kuliner tradisional.

Salah satu peserta UMKM, Rina, mengaku bangga bisa terlibat dalam acara sebesar ini.
“Event ini ramai banget, banyak pembeli dari luar kota. Buat kami pelaku usaha kecil, ini kesempatan emas untuk promosi produk lokal,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyebut bahwa Gandrung Sewu bukan sekadar ajang pertunjukan budaya, tapi juga bagian dari strategi pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal. Festival ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara pelestarian seni tradisional dengan pertumbuhan ekonomi kreatif.

Tema tahun ini, “Slendang Sang Gandrung”, dipilih untuk menonjolkan nilai filosofi dari selendang yang selalu melekat pada penari Gandrung. Selendang bukan hanya aksesoris, tetapi simbol keanggunan, kelembutan, dan kekuatan perempuan Banyuwangi.

Lewat gerakan tarian yang lemah gemulai, penari menggambarkan semangat para perempuan yang berperan besar dalam menjaga tradisi dan budaya daerah. Sejumlah seniman lokal juga turut menampilkan kreasi baru, memadukan unsur tradisional dengan konsep pertunjukan modern tanpa menghilangkan nilai sakral tarian Gandrung itu sendiri.

Bagi masyarakat Banyuwangi, Gandrung bukan sekadar tarian, melainkan simbol cinta terhadap tanah kelahiran. Lewat festival ini, Banyuwangi kembali membuktikan diri sebagai daerah yang sukses mengangkat potensi budaya menjadi daya tarik wisata berkelas nasional bahkan internasional.

Ribuan warga terlihat antusias sejak pembukaan hingga akhir acara. Sorak penonton bergema setiap kali formasi penari berubah, menandakan kekaguman terhadap keindahan koreografi yang telah disiapkan selama berbulan-bulan.

“Melihat penari sebanyak ini di tepi pantai, rasanya luar biasa. Ini bukan cuma hiburan, tapi bukti kalau budaya kita masih hidup dan dicintai,” kata salah satu penonton asal Surabaya.

Selain menjadi tontonan yang memukau, Gandrung Sewu juga diharapkan terus menjadi ajang promosi pariwisata dan budaya Banyuwangi. Dengan dukungan masyarakat, seniman, dan pelaku usaha lokal, festival ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Penutupan acara berlangsung meriah dengan tepuk tangan panjang dari penonton. Sinar matahari senja yang menyelimuti Pantai Marina Boom menambah kesan magis pada momen tersebut — seolah menegaskan bahwa keindahan budaya Banyuwangi akan terus hidup di hati masyarakatnya.

Bagi kamu yang belum sempat hadir secara langsung, suasana kemeriahan Gandrung Sewu 2025 bisa disaksikan melalui berbagai video di media sosial. Ragam unggahan di TikTok dan Instagram memperlihatkan betapa megah dan membanggakannya festival budaya tahunan ini.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung