Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-254 pada Kamis, 18 Desember 2025. Berbagai kegiatan digelar, mulai dari upacara, pertunjukan seni budaya, doa bersama, hingga aksi solidaritas bagi warga terdampak bencana.
Peringatan Harjaba diawali dengan upacara yang dipimpin Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sebagai inspektur upacara di Halaman Pemkab Banyuwangi. Peserta upacara berasal dari berbagai unsur masyarakat, mulai budayawan, seniman, pelajar, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga pengemudi ojek daring.
Sendratari Sejarah Puputan Bayu
Upacara Harjaba dibuka dengan sendratari sejarah berdirinya Banyuwangi yang dibawakan puluhan siswa Sekolah Rakyat Banyuwangi. Tarian tersebut mengisahkan Perang Puputan Bayu, perlawanan heroik rakyat Banyuwangi melawan VOC pada 1771–1772.
Perang tersebut dipimpin Mas Rempeg Jagapati, keturunan Prabu Tawang Alun, Raja Kerajaan Blambangan. Puncak pertempuran terjadi pada 18 Desember 1771 di Desa Bayu, yang kini masuk wilayah Kecamatan Songgon.
Dalam pertempuran habis-habisan itu, pasukan VOC mengalami kerugian besar, bahkan komandan mereka, Sersan Mayor Van Schaar, tewas. Namun, Pangeran Jagapati juga gugur bersama puluhan ribu pejuang rakyat Banyuwangi.
Atraksi Seni dan Sarapan Bareng Warga
Selain sendratari, ratusan siswa SMP dan SMA menampilkan tari kolosal khas Banyuwangi. Usai upacara, Bupati Ipuk melanjutkan kegiatan dengan sarapan bersama berbagai elemen masyarakat, seperti tukang becak, petugas kebersihan, hingga pengemudi ojek daring.
“Harjaba menjadi momen untuk mengingatkan kita agar terus bergandengan tangan dan berkolaborasi menghadapi masa depan,” ujar Ipuk.
Galang Solidaritas untuk Sesama
Dalam rangka Harjaba ke-254, Pemkab Banyuwangi juga mengajak masyarakat meningkatkan solidaritas sosial. Ucapan selamat Hari Jadi yang biasanya berupa karangan bunga, tahun ini diimbau dialihkan menjadi paket sembako untuk warga pra sejahtera dan korban bencana.
Hasilnya, lebih dari 1.000 paket sembako berhasil terkumpul sejak 13 Desember hingga hari peringatan. Pengumpulan bantuan masih dibuka hingga 19 Desember 2025.
“Kami juga mengajak ASN untuk berdonasi bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera. Alhamdulillah responsnya sangat positif,” kata Ipuk.
Doa Bersama untuk Banyuwangi dan Indonesia
Rangkaian Harjaba juga diisi dengan ziarah ke makam mantan Bupati Banyuwangi yang dilakukan Bupati Ipuk bersama Forkopimda. Selain itu, pada Kamis malam akan digelar doa bersama dan sholawat bersama para tokoh agama.
“Banyuwangi akan berdoa bersama untuk kebaikan Indonesia dan Banyuwangi,” ujar Ipuk.


















Tinggalkan Balasan