Mahasiswa KKN UNAIR Olah Maggot untuk Pakan Ternak dan Pupuk di Banyuwangi

Mahasiswa KKN UNAIR memberikan pelatihan pengolahan maggot BSF kepada warga Sambimulyo, Banyuwangi. (Sumber: Dokumentasi KKN UNAIR)

BANYUWANGI – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga (UNAIR) mencanangkan program inovatif di Kelurahan Sambimulyo, Banyuwangi, dengan mengolah maggot Black Soldier Fly (BSF) menjadi pakan ternak dan pupuk organik. Program ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian warga serta menjaga kebersihan lingkungan.

Program pengolahan maggot ini dipilih untuk mengatasi masalah pembuangan limbah organik di Sambimulyo. “Efektivitas maggot ini juga bisa memberikan nilai ekonomis, terutama bagi warga yang mayoritas berprofesi sebagai peternak dan petani,” jelas Adrian, salah satu anggota KKN.

Maggot BSF diolah menjadi pakan ternak bernutrisi tinggi, menggantikan pakan konvensional yang lebih mahal. Pupa maggot yang kaya protein dapat dijual sebagai pakan unggas dan ikan. Selain itu, budidaya maggot juga menghasilkan pupuk organik yang mendukung produksi pertanian. “Program ini memberikan dampak ganda. Selain mengurangi sampah organik, hasil budidaya maggot juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” tambah Adrian.

Tim KKN memberikan pelatihan interaktif kepada warga, menjelaskan siklus hidup maggot dan metode budidayanya. Masyarakat juga mendapatkan materi tentang bahan pakan, teknik pemeliharaan, dan demonstrasi langsung pengolahan maggot menjadi pakan dan pupuk.

Salah satu tantangan program ini adalah kurangnya pengetahuan warga tentang maggot. Namun, setelah diberikan penjelasan, warga antusias dan mulai memahami manfaat maggot BSF.

Untuk keberlanjutan program, tim KKN akan melakukan pendampingan dengan pemerintah desa dan pemuda setempat. Posyandu akan memelihara bibit maggot, dan warga yang ingin melanjutkan budidaya secara mandiri akan diberikan bimbingan teknis, termasuk pembuatan kandang penangkaran.

“Kami berharap program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga membawa perubahan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sambimulyo, baik secara ekonomi maupun lingkungan,” tutup Adrian.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *