Lukisan Gua Leang Karampuang, Seni Cadas Tertua Dunia Usia 51.200 Tahun

Lukisan gua berusia 51.200 tahun di Leang Karampuang, Sulawesi Selatan. (Sumber foto: cnnindonesia.com)

Jakarta – Sebuah penemuan arkeologi dari kawasan Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, menghadirkan bukti seni cadas tertua di dunia. Lukisan gua di Leang Karampuang diperkirakan berusia sekitar 51.200 tahun, membuka cakrawala baru mengenai asal-usul ekspresi artistik manusia purba.

Berdasarkan studi kolaboratif antara Griffith University, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Southern Cross University, hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature dengan judul “Narrative cave art in Indonesia by 51,200 years ago.” Temuan ini dianggap sangat penting dalam memahami perkembangan seni di era Zaman Es.

Adhi Agus Oktaviana, ahli seni cadas dari BRIN yang memimpin riset, menyatakan bahwa penemuan ini sangat mengejutkan. “Hasil yang diperoleh belum ada yang mendekati kualitas karya seni Zaman Es Eropa, kecuali beberapa temuan yang masih diperdebatkan di Spanyol,” ujarnya dalam acara resmi di kantor BRIN, Jakarta, pada Kamis (4/7).

Lukisan yang ditemukan menggambarkan tiga figur menyerupai manusia yang sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan. Meskipun sebagian kalangan menafsirkan gambar tersebut sebagai narasi spiritual, Adhi menganggapnya sebagai representasi model perburuan yang mungkin sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu.

Penentuan usia lukisan dilakukan melalui metode ablasi laser U-series (LA-U-series), yang menganalisis lapisan tipis kalsium karbonat yang terbentuk di atas seni tersebut. Teknik ini memberikan penanggalan awal sekitar 51.200 tahun, menempatkan Leang Karampuang sebagai situs seni naratif paling awal yang pernah diketahui.

Pengembangan metode analisis ini dilakukan oleh Maxime Abert dari Griffith Centre for Social and Cultural Research (GCSCR) dan Profesor Renaud Joannes-Boyau dari Southern Cross University, ahli arkeogeokimia di Geoarchaeology and Archaeometry Research Group (GARG).

Penemuan ini menambah daftar situs lukisan gua di Sulawesi Selatan yang telah ditemukan sebelumnya, seperti lukisan babi hutan di Leang Tedongnge yang berusia 45.500 tahun. Kawasan Taman Prasejarah Leang-leang, yang mencakup Leang Tedongnge dan Leang Karampuang, diyakini merupakan peninggalan penting dari manusia modern pada masa Zaman Es.

Temuan lukisan gua di Leang Karampuang tidak hanya menegaskan posisi Sulawesi sebagai pusat seni cadas tertua, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana manusia purba mengekspresikan diri melalui seni. Penelitian ini diharapkan dapat membuka lebih banyak ruang diskusi tentang evolusi budaya dan kreativitas manusia sejak zaman prasejarah.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *