BANYUWANGI โ€” Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Ibu ke-97 Tahun 2025, Senin (22/12/2025). Kegiatan berlangsung khidmat di Lapangan Blambangan, Blok Griya Blambangan, dan menjadi simbol penghormatan terhadap peran perempuan dalam pembangunan bangsa.

Upacara diikuti oleh seluruh pegawai Lapas Banyuwangi, peserta pemagangan dari Kementerian Ketenagakerjaan, mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta warga binaan. Keterlibatan seluruh unsur tersebut mencerminkan semangat inklusivitas dalam peringatan Hari Ibu.

Bukan Sekadar Seremonial

Pelaksanaan upacara di lingkungan Lapas tidak hanya bersifat seremonial, tetapi sarat makna tentang ketangguhan dan kekuatan kasih perempuan Indonesia. Perempuan dipandang sebagai pilar penting dalam merawat kehidupan dan menjaga keberlanjutan generasi.

Kasubag Tata Usaha Lapas Banyuwangi, Titik Asmawati, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi. Dalam amanat tersebut ditegaskan bahwa Peringatan Hari Ibu di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan Motherโ€™s Day di negara lain.

Perempuan Motor Perubahan

Tema Hari Ibu 2025, โ€œPerempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045โ€, menegaskan bahwa perempuan bukan hanya penerima manfaat pembangunan, melainkan penggerak utama perubahan sosial.

โ€œPerempuan Indonesia telah terbukti tangguh menghadapi berbagai tantangan, mulai dari beban ganda hingga keterbatasan akses. Namun, mereka tetap konsisten menjadi garda terdepan dalam menjaga keberlanjutan generasi,โ€ ujar Titik saat membacakan amanat menteri.

Menurutnya, keterlibatan warga binaan dalam upacara tersebut menjadi simbol bahwa semangat keberdayaan perempuan harus dirasakan oleh semua pihak, tanpa memandang latar belakang sosial.

โ€œTerima kasih atas kekuatan, daya juang, kasih sayang, dan kontribusi nyata perempuan yang telah mewarnai perjalanan bangsa,โ€ tutupnya.

Melalui peringatan ini, Lapas Banyuwangi menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengarusutamaan gender serta memberikan ruang yang setara bagi perempuan, baik petugas maupun warga binaan, untuk terus berkarya dan bermartabat di tengah masyarakat.