Banyuwangi – Putri Indonesia 2025, Firsta Yufi Amarta Putri, kembali ke kampung halamannya di Banyuwangi untuk mengampanyekan pentingnya kesehatan mental bagi remaja. Kegiatan yang digelar bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional ini menyasar pelajar SMP dan SMA, serta berhasil menarik ratusan peserta yang memenuhi Auditorium Universitas Dr Soekardjo (Unidsoe), Sabtu (22/11/2025). Gelar wicara tersebut diberi tema “Remaja Sehati”, singkatan dari Remaja Sehat Kini dan Nanti.
Inisiatif ini lahir dari pengalaman pribadi Firsta yang akrab disapa Fia yang pernah mengalami masa sulit setelah kehilangan kedua orang tuanya. Kondisi tersebut sempat membuatnya terpuruk sebelum akhirnya bangkit dan terus berprestasi hingga terpilih sebagai Putri Indonesia 2025. Dari perjalanan hidup itu, Fia terdorong untuk membantu remaja yang menghadapi tantangan serupa, khususnya dalam menjaga kesehatan mental.
Melalui program advokasinya bernama First Step Forward, Fia berupaya menyediakan ruang pendampingan bagi remaja perempuan yang pernah mengalami kehilangan dan kebingungan dalam menentukan arah hidup. Program tersebut mencakup sesi berbagi pengalaman, literasi, pengembangan bakat, hingga akses layanan terapi psikologis. Fia berharap pengalaman yang ia bagikan mampu menguatkan para remaja untuk lebih memperhatikan kesehatan diri, termasuk kesehatan reproduksi dan lingkungan sosial mereka.
Selama kunjungannya di Banyuwangi, Fia juga menyempatkan diri berinteraksi dengan masyarakat, salah satunya mengunjungi Sekolah Rakyat yang diikuti ratusan siswa berasrama. Sambutan antusias para pelajar menunjukkan besarnya pengaruh sosok publik yang berani membuka pengalaman pribadi untuk memberikan dampak positif.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi atas inisiatif Fia. Ia menyampaikan bahwa perjalanan hidup Fia menjadi contoh nyata tentang ketahanan mental dan kemampuan bangkit dari situasi sulit. Menurutnya, pesan yang dibawa Fia sangat relevan bagi para remaja yang sedang berada pada fase pencarian jati diri.
Bupati Ipuk berharap para pelajar dapat mengambil nilai positif dari kisah Fia dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menilai bahwa ketahanan mental penting dibangun sejak dini agar generasi muda mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih kuat dan terarah. Kegiatan ini pun menambah deretan upaya edukasi kesehatan mental bagi remaja yang terus digalakkan di Banyuwangi.




















Tinggalkan Balasan