Cegah Kemacetan Lebaran 2025, Penjualan Tiket Penyeberangan Ketapang Bergeser 2,6 Km dari Pelabuhan

Visualisasi Skybridge Ketapang yang akan menghubungkan Stasiun Ketapang dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Jembatan layang ini didesain oleh arsitek ternama, Andra Matin, dan direncanakan mulai dibangun pada tahun 2025.

Banyuwangi – Mulai Senin (24/3), lokasi penjualan tiket penyeberangan online di sekitar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, akan dipindahkan. Loket-loket yang biasa beroperasi dekat pelabuhan akan digeser minimal 2,6 kilometer.

Kebijakan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Dirjen dan Kakorlantas tentang lalu lintas dan penyeberangan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025/1446 H. Tujuannya untuk menciptakan buffer zone dan mencegah kemacetan di sekitar pintu masuk dan keluar pelabuhan.

Aturan tersebut menetapkan penjual tiket di Pelabuhan Ketapang harus berada dalam radius 2,65 kilometer dari titik tengah pelabuhan. Contohnya, di Terminal Sritanjung. Sementara di Pelabuhan Gilimanuk (sisi Bali), penjual tiket harus berada minimal 2 kilometer dari pelabuhan, misalnya di terminal kargo.

“Mulai Senin kita terapkan buffer zone penjualan tiket sesuai SKB untuk mencegah kepadatan,” ujar GM ASDP Ketapang, Yani Andriyanto. Ia mengatakan sosialisasi kebijakan ini telah dilakukan sejak awal dan berharap para penyedia jasa dapat menyesuaikan.

Salah seorang penjaga loket, Fitri, mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi. Namun, ia menyatakan sudah memiliki lokasi cadangan yang lebih dari 2 kilometer dari Pelabuhan Ketapang. “Belum diberitahu bos, tapi kalau disuruh pindah kita siap. Kita punya lokasi di dekat Bosowa,” jelasnya.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *