Banyuwangi – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku terkesan dengan arsitektur Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan yang memadukan sentuhan modern dengan nilai sejarah serta kearifan lokal masyarakat Osing.

Kesan itu ia sampaikan saat meninjau progres revitalisasi kedua bangunan tersebut pada Jumat (31/10/2025). Dalam kunjungannya, AHY didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, jajaran Kementerian Pekerjaan Umum, serta unsur Forkopimda Banyuwangi.

Menurut AHY, desain kedua bangunan menonjolkan identitas lokal sekaligus memperhatikan pelestarian warisan budaya. Ia menyebut sebagian struktur dan elemen bangunan lama masih dipertahankan sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai sejarah yang dimiliki Banyuwangi.

Pasar Induk Banyuwangi yang sedang dibangun berdiri di atas lahan seluas 10.600 meter persegi. Kompleks ini memiliki dua gedung utama dengan total luas bangunan 15.872 meter persegi. Area pasar sisi utara terdiri atas dua lantai dengan 209 los dan kios, sedangkan sisi selatan memiliki 568 unit. Secara keseluruhan terdapat 777 unit los dan kios yang terbagi menjadi 194 kios dan 583 los.

Pasar tersebut akan dibagi ke dalam tiga zona utama, yaitu area pasar basah, pasar kering, serta zona kuliner. Selain itu, bangunan juga dilengkapi gedung parkir untuk mendukung kenyamanan pengunjung dan pedagang.

Sementara itu, Asrama Inggrisan yang berstatus cagar budaya tengah direvitalisasi dengan tetap mempertahankan orisinalitas struktur bangunan. Kompleks yang dulunya merupakan perkantoran telegrap peninggalan kolonial Belanda ini menjadi saksi sejarah penting karena pada 1871, Banyuwangi menjadi penghubung kabel telegrap bawah laut pertama yang menghubungkan Eropa dan Australia. Setelah rampung, kawasan ini akan dikembangkan sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi yang menyatu dengan kawasan wisata heritage Banyuwangi.

Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan proyek revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan selesai pada akhir 2025 dan siap beroperasi pada Januari 2026. Total anggaran yang dialokasikan untuk kedua proyek tersebut mencapai Rp152 miliar.

AHY berharap kehadiran pasar yang direvitalisasi tidak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga menghidupkan kembali denyut ekonomi lokal. Ia menilai kehadiran pasar yang modern dan tertata dapat meningkatkan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli, sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat.

Dalam kunjungan tersebut, AHY juga menyampaikan rasa senangnya karena proyek revitalisasi mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal. Setiap hari terdapat sekitar 250 pekerja yang sebagian besar merupakan warga Banyuwangi. Ia berharap proyek ini tidak hanya memperkuat infrastruktur daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Project Manager Revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan, Ikhwan Fatoni, menjelaskan bahwa hingga saat ini progres pengerjaan telah mencapai 52 persen. Angka tersebut mencakup seluruh pekerjaan baik untuk pasar induk maupun kawasan asrama yang berada dalam satu paket proyek.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas dukungan terhadap pembangunan daerah. Ia optimistis wajah baru Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan nantinya dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan serta memperkuat sektor ekonomi masyarakat.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung