Gegara Kades Sukadami Setubuhi Bunga, Komang Tak Jadi Menikah

Muna Barat, Sulawesi Tenggara – Sungguh malang nasib Bunga (nama samaran) seorang remaja Desa Sukadamai, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar). Yang seharusnya mendapatkan perbuatan yang baik dari kepala desanya, namun mendapatkan perbuatan tak senonoh.

Bunga ini tak lain merupakan kemenakan dari istri Kepala Desa Sukadamai, Kadek Resana. Ia (Bunga) mendapatkan perbuatan tak senonoh (persetubuhan) dari Kepala Desa Sukadamai, Kadek Resana terjadi sekitar tahun 2023 lalu.

Informasi dugaan perbuatan persetubuhan Bunga oleh oknum Kades Sukadamai ini sudah menyebar di masyarakat sekitar. Warga sekitar pun merasa kaget dengan perbuatan yang dilakukan oleh oknum kades tersebut.

Salah satu warga Desa Sukadamai yang tidak mau disebut namannya mengaku kaget dengan informasi yang beredar didesanya terkait dugaan perbuatan kepala desanya. Kata dia, info terkait dugaan persetubuhan itu sudah lama terjadi dan korbannya merupakan keluarga dari istrinya yakni ponakannya.

“Itu korban tinggal dirumah orang tua istri dari kepala desa. Informasi yang beredar kejadiannya itu sekitar tahun 2023 lalu. Sudah tersebar kabar itu di desa kami, tapi kita tidak tahu gimana kelanjutannya,” katanya.

Bunga (nama samaran) tinggal di lorong dekat lapangan sepak bola Desa Sukadamai. Bunga kesehariannya bekerja sebagai penjaga tokoh sembako yang ada di Tiworo Tengah.

Informasi prilaku Kades Sukadamai, Kadek Resana ketika awak media mendapatkan kabar terkait perbuatannya. Dan selanjutnya, awak media melakukan investigasi dan mendapatkan bahwa sebagian warga di desa membenarkan kejadian tersebut.

Salah satu tokoh masyarakat Bali Desa Sukadamai yang tidak mau disebutkan identitasnya, membenarkan perihal perbuatan tak senonoh (persetubuhan) kepala desa Sukadamai kepada keponakan istrinya. Dan kejadian tersebut menghebohkan dan menjadi perbincangan dikalangan masyarakat Sukadamai.

“Memang benar, itu terjadi pada akhir tahun 2022 kemarin, Pak Desa sendiri pelakunya. Semua masyarakat sudah tau, dan sempat heboh. Perbuatan tidak senonoh yang dilakukan pak Desa sendiri sama keponakan istrinya,” ujarnya, Jum’at (17/01/2025).

Lebih dari itu, dia mengungkapkan jika bungan (samaran) keponakan dari istri pak Desa dalam waktu dekat akan menikah dengan Komang Budi, namun pernikahan itu batal karena Komang Budi selaku calon suami Bunga (samaran) tidak mau disebabkan dirinya mengetahui bahwa bunga (samaran) calon istrinya telah disetubuhi oleh kepala Desa.

“Itu korban seharus mau menikah dengan pacarnya. Pacarnya itu Komang Budi yang baru tiba kerja dari Jepang. Semua persiapan pernikahan sudah disiapkan. Tapi, pernikahan mereka batal karena pacaranya itu tahu kalau calon istrinya itu disetubuhi oleh kepala desa. Setelah itu, pacarnya langsung berangkat ke Jepang lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukadamai, Kadek Resana saat ditemui media menyangkal isu dan perbuatannya tersebut. Ia mengatakan bahwa justru dirinya menjadi korban dari pacar keponakannya karena tidak jadi pernikahan.

“Itu tidak benar, justru saya yang jadi korban. Saya disalahkan atas dibatalkannya pernikahan mereka. Pastinya itu semua tidak benar saya melakukan itu, yang melakukan itu pacarnya sendiri, dan pacarnya sekarang ke Jepang,” ucapnya.

Saat media mempertanyakan kejadian tersebut, jawaban kepala Desa berubah-ubah menyebut tahun 2023 dan menyebutkan lagi tahun 2022 dengan mengucapkan peryataan tersebut sembari mengaru kepala sambil merokok.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *