“Kemarin kita telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan kemudian Menteri BUMN, sudah ada tercapai kesepakatan akan penambahan jumlah agregat pesawat sehingga akan ada tambahan jumlah keseluruhan penerbangan lalu ketersediaan kursi,” ucapannya di area Labuan Bajo, Daerah Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti yang disitir Antara, Rabu (24/1/2024).
Sandiaga menyebut, tingginya tarif penerbangan domestik tidak hanya sekali dikeluhkan wisatawan, namun juga penduduk Indonesia secara luas.
“Karena ini berlangsung sudah ada cukup lama,” imbuh dia.
Sandiaga memastikan, beberapa langkah yang dimaksud dijalankan pemerintah terkait mahalnya tarif penerbangan domestik untuk sektor pariwisata yakni mengupayakan penambahan penerbangan untuk kawasan Indonesia timur.
Di tahun 2024 ini beberapa langkah yang dimaksud dijalankan secara strategis oleh pemerintah, sedang kami upayakan supaya dengan segera berdampak teristimewa untuk jarak-jarak pendek di tempat Indonesia timur dari satu destinasi wisata ke destinasi wisata lainnya.
“Misalnya Bali-Labuan Bajo yang mana masih dianggap mahal, atau Bali-Sumba maupun juga Bali-Lombok, ini yang tersebut kami sedang upayakan dengan penambahan total pesawat yang tersebut sedang kita koordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait dengan pihak maskapai penerbangan,” pungkas dia.