Menkominfo Dukung Konsolidasi Operator Seluler Demi Industri Telekomunikasi yang Lebih Sehat
Media Kampung – Menteri Komunikasi dan Informatika, budi arie setiadi, menegaskan dukungannya terhadap inisiatif konsolidasi operator seluler di Tanah Air. Melalui sebuah wawancara eksklusif, beliau menyatakan aspirasinya agar di masa depan indonesia hanya memiliki tiga operator seluler.
Saat ini, indonesia memiliki empat operator seluler dominan: Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata. Sejarah industri telekomunikasi nasional mencatatkan dua kali merger dalam satu dekade terakhir. Pertama adalah antara XL Axiata dengan Axis pada 2014, dan yang kedua adalah antara Indosat Ooredoo dengan Hutchison 3 indonesia pada 2022. Kini, kabar tentang kemungkinan merger XL Axiata dengan Smartfren sedang hangat diperbincangkan.
menkominfo Budi menyebutkan bahwa konsolidasi ini sangat penting demi menciptakan industri telekomunikasi yang lebih efisien dan sehat. “Ada banyak contoh dari negara lain yang memiliki industri telco yang sehat dengan hanya tiga operator. Kita harus belajar dari mereka,” tegas Budi.
Dalam data terbaru yang diterima oleh kementerian komunikasi dan informatika, indonesia masih tertinggal dalam hal performa kualitas dan kecepatan internet. Dalam perbandingan dengan negara-negara ASEAN, indonesia hanya mampu menempati posisi ke-9 dari 10 negara. “Ini menjadi gambaran betapa kita harus berbenah. Kita ingin menjadi negara maju, tetapi kualitas layanan telekomunikasi kita masih jauh tertinggal,” ungkap Budi.
Budi melihat potensi konsolidasi operator bukan hanya terbatas pada merger antara XL Axiata dan Smartfren. “Selain XL, Smartfren juga bisa mempertimbangkan merger dengan operator lain, seperti Indosat atau Telkomsel. Tujuan utamanya adalah terciptanya konsolidasi menjadi tiga operator dominan,” tambahnya.
menkominfo menegaskan komitmennya dalam memfasilitasi proses konsolidasi demi terwujudnya industri telekomunikasi yang lebih baik di Indonesia. “Kita akan berada di garis depan untuk memastikan terciptanya industri telco yang sehat dan mampu bersaing di tingkat internasional,” pungkas budi arie setiadi.

