Tukang Cukur Banyuwangi Ini Gratiskan Layanan untuk 56 Warga Rentan, Ini Alasannya!

Aksi sosial Siswandi didukung Dinsos PPKB Banyuwangi (Sumber: Dokumentasi Dinsos PPKB, 2025)

Banyuwangi – Siswandi (48), pemilik Fajar Barbershop di Desa Banjarsari, Banyuwangi, rutin memberikan layanan cukur gratis bagi lansia, disabilitas, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sejak pertengahan 2024. Aksi sosial ini ia jalani sebagai bentuk empati dan komitmen untuk “menanam kebaikan selagi hidup” .

Siswandi mengaku terdorong oleh prinsip hidupnya: “Hidup cuma sekali. Jangan pernah menunda untuk menanam kebaikan, walau itu kecil.” Ia menggratiskan layanan cukur sebagai bentuk ibadah sosial, terutama bagi 32 lansia di Graha Lansia dan 24 disabilitas di Graha Difabel Banyuwangi yang dibina Dinas Sosial PPKB setempat .

Sejak Juni 2024, ia secara resmi bermitra dengan Dinsos PPKB Banyuwangi untuk memperluas jangkauan layanan. Setiap Jumat, Siswandi dan rekan sesama tukang cukur mendatangi kedua graha tersebut. “Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi cara saya berbagi kebahagiaan,” ujarnya .

Meski mulia, aksi ini tidak selalu mudah. Siswandi kerap menghadapi kendala seperti perilaku lansia yang sulit ditebak. “Kadang mereka memberontak seperti anak kecil. Butuh kesabaran ekstra,” tuturnya. Namun, ia memilih fokus pada niat membantu, bukan sekadar hasil .

Jiwa sosial Siswandi telah tertanam sejak muda. Selain kegiatan di graha, ia aktif membantu anak yatim dan menjadi penjaga sukarela di perlintasan kereta tanpa palang di desanya. “Selama masih diberi kesehatan, saya akan terus berbuat baik,” tegasnya .

Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, menyebut kolaborasi dengan Siswandi telah meningkatkan pelayanan bagi kelompok rentan. “Kami sangat mengapresiasi kiprah beliau. Ini sejalan dengan program inklusif Pemkab Banyuwangi,” ujarnya .

Inisiatif Siswandi juga selaras dengan upaya pemerintah setempat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial, seperti pelatihan barbershop untuk disabilitas dan layanan publik ramah difabel .

Kisah Siswandi menjadi bukti bahwa kontribusi kecil dapat menciptakan dampak besar. Ia berharap aksinya menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli pada kelompok marginal. “Kebaikan tidak harus menunggu jadi kaya. Mulailah dari apa yang kita bisa,” pesannya .

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *