Banyuwangi, mediakampung.com – Pada acara Pembinaan ASN (Aparatur Sipil Negara) di Lingkungan Kantor Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Banyuwangi, yang bertempat di aula sekolah MAN 1 Banyuwangi, Sabtu (29/04/2023), Kepala Kanwil (Kantor Wilayah) Kemenag Jawa Timur berpesan agar saat memasuki tahun politik di tahun 2024, ASN Banyuwangi harus bisa menjaga kerukunan, keutuhan, dan kesejahteraan masyarakat.
“Tahun depan, 2024, merupakan tahun politik. Suasana tersebut sudah mulai terasa di pertengahan tahun ini. ASN Banyuwangi harus bisa menjaga kerukunan, keutuhan, dan kesejahteraan masyarakat di Banyuwangi. ASN Banyuwangi harus bisa memberikan teladan sesuai dengan lima budaya kerja Kemenag: integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan. Dengan lima budaya kerja Kemenag, ASN Banyuwangi akan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutur Dr.Husnul Maram, dihadapan para peserta pembinaan.
Menurut Dr.Husnul Maram, ketika hidup bersosial jangan melupakan konsep moderasi beragama, yakni cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.
“ASN harus moderat, dapat menerima pancasila, UUD, NKRI dengan sepenuh hati, dan anti kekerasan,” himbaunya.
‘Kinerja dengan kerja itu berbeda. Kinerja pasti bekerja, sedangkan kerja belum tentu mempunyai kinerja,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi, Dr. Amak Burhanudin dalam sambutannya menyampaikan beberapa program visioner untuk tercapainya prestasi, modernisasi, dan kemandirian lembaga di bawah naungan Kemenag.
“Ke depan di Banyuwangi akan dilaksanakan program revitalisasi masjid. Hal ini perlu dilaksanakan agar masjid kembali menjadi pusat peradaban yang dapat dimulai dengan pengelolaan masjid yang inovatif dan kreatif,” ungkap Dr.Amak.
Modernisasi dalam dunia pendidikan secara menyeluruh juga menjadi target program dari Dr.Amak, yang akan dimulai dengan proses digitalisasi pada lingkungan madrasah agar dapat bersaing secara global. Tidak hanya itu, kantin sebagai poros utama dalam memberikan asupan makanan terhadap siswa pun juga harus bersertifikat halal.
“Kemenag Banyuwangi terus mendorong upaya sertifikasi halal bagi UMKM dengan proses yang mudah,” jelas Dr.Amak.
Menanggapi pemaparan Dr.Amak, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Timur, Dr.Santoso mengapresiasi dan mendukung Kantin halal yang diinisiasi oleh Kepala Kemenag Banyuwangi tersebut.
“Mengingat kantin dalam sebuah lembaga, apalagi madrasah, merupakan hal fundamental yang juga harus menjadi perhatian. Makanan yang terpenting adalah halal dan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang siswa dalam proses pembelajaran,” jelas Dr Santoso.
Kegiatan Pembinaan ASN yang dilaksanakan di Aula MAN 1 Banyuwangi itu, dimulai pukul 10.00 WIB. Selain dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Dr.Husnul Maram, juga turut mendampingi adalah De.Santoso selaku Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jawa Timur.
Acara yang pesertanya terdiri dari penyuluh, pengawas, serta pejabat beserta istri di wilayah naungan Kemenag Banyuwangi tersebut, ditutup dengan pembagian sertifikat bagi para penulis yang turut berkontribusi mengirimkan karya tulisnya. (Tim meka)


