Penjelasan BMKG: Bibit Siklon Tropis Pemicu Badai Angin di Banyuwangi
Banyuwangi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memberikan penjelasan mengenai fenomena badai angin yang melanda wilayah Banyuwangi pada Minggu (9/2/2025). Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran, mengungkapkan bahwa angin kencang tersebut dipengaruhi oleh keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S yang terpantau di perairan selatan Nusa Tenggara Timur.
Menurut Ganis, bibit siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum sebesar 18,9 knot (sekitar 35 km/jam) dengan tekanan minimum mencapai 999,4 hPa. Bibit siklon ini bergerak ke arah barat dan barat daya, sehingga berimbas pada kondisi cuaca dan intensitas angin di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Ganis menambahkan bahwa bibit siklon ini berpotensi untuk berkembang menjadi siklon tropis sedang dalam waktu 24 jam mendatang.
Selain itu, kondisi di wilayah Jawa Timur juga dipengaruhi oleh kehadiran Siklon Tropis Taliah, yang diprediksi masih aktif hingga 09 Februari 2025. Saat ini, angin di wilayah Jawa Timur berembus dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot (sekitar 54 km/jam), yang turut menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di perairan. Di selatan Jawa dan Selat Bali, gelombang tercatat berada dalam kisaran 1,25 hingga 2,5 meter, relatif moderat untuk rute penyeberangan kapal.
BMKG telah menerbitkan imbauan mengenai potensi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung mulai 7 hingga 16 Februari 2025. Ganis menjelaskan bahwa musim hujan yang sedang berlangsung, ditambah dengan puncak musim hujan di beberapa daerah, meningkatkan risiko terjadinya hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Timur untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca. “Kami menghimbau agar masyarakat tetap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama periode 7-16 Februari 2025,” tegas Ganis.



