Esport ala Santri, Pondok Pesantren Al-Aziz Sukses Gelar Lomba Free Fire

Banyuwangi – Pondok Pesantren Al-Aziz Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, baru saja membuktikan bahwa santri juga bisa unjuk gigi di dunia esport. Pada 23 Desember 2024, mereka sukses menggelar perlombaan Free Fire yang meriah. Acara ini diikuti oleh para santri yang selama ini dikenal tekun belajar. Setelah melewati ujian diniah dan formal yang menguras energi, lomba ini menjadi ajang refreshing yang positif.

“Kita ini santri, tapi bukan berarti harus serius terus. Sekali-sekali refreshing dong, tapi tetap positif,” ujar Dafin, salah satu santri. Acara ini memberikan kesempatan bagi santri untuk menyalurkan hobi sekaligus belajar tentang kerja sama tim.

Lomba yang dimulai pukul 08.00 WIB ini didukung oleh berbagai sponsor seperti Wong Osing, Komunitas Pakarwangi, dan Inetmedia. Para sponsor tak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga hadiah menarik untuk para pemenang.

Aril dan Putra berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh Rama dan Iksan di posisi kedua, serta Vaynus dan Sulton di peringkat ketiga. Gelar juara terfavorit diberikan kepada Gus Izam. Selain tropi dan bingkisan, para pemenang juga menerima uang pembinaan. Bahkan, peserta yang tidak menang juga mendapatkan hadiah hiburan dari panitia.

“Saya terharu melihat antusiasme anak-anak,” kata Gus Sadili, ketua panitia. “Ini membuktikan bahwa game online bisa diarahkan untuk hal-hal positif asalkan dikelola dengan baik.”

Salah satu wali santri, Yan Antono, mengaku bangga dengan pendekatan pesantren dalam mendukung bakat dan minat anak-anak. “Biasanya orang mikir pesantren itu kaku, tapi di sini beda. Mereka bisa belajar agama, sekolah formal, dan juga menyalurkan hobi. Ini luar biasa!”

Lomba ini bukan hanya untuk hiburan. Gus Sadili menjelaskan bahwa perlombaan ini juga dirancang untuk mengajarkan nilai kerja sama, sportivitas, dan manajemen waktu. “Santri harus seimbang. Belajar iya, main juga boleh, asal waktunya tepat,” tambahnya.

Kegiatan ini sekaligus mengubah stigma bahwa santri hanya berkutat dengan kitab. “Kami di Pondok Pesantren Al-Aziz ingin menunjukkan bahwa santri juga punya banyak potensi, termasuk di dunia teknologi dan game,” ungkapnya.

Dengan adanya lomba ini, diharapkan para santri tidak hanya menjadi ahli agama, tetapi juga bisa bersaing di dunia modern. Pondok Pesantren Al-Aziz telah memberikan contoh bahwa tradisi dan teknologi bisa berjalan beriringan. Selamat untuk para pemenang, dan semoga lebih banyak lagi acara kreatif seperti ini yang digelar!

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *