SMK Models Usung Gerakan Go Green, Bungkus Nasi Plastik Diganti Dengan Daun Pisang
Banyuwangi, Media Kampung – Kepedulian terhadap lingkungan sudah menjadi isu penting di seluruh dunia. Pemanasan global dan perubahan iklim semakin nyata dampaknya. Berdasarkan laporan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suhu Bumi terus meningkat sebesar 0,08°C setiap dekade sejak tahun 1880. Bahkan, sejak tahun 1981, peningkatannya terjadi dua kali lebih cepat. Tahun 2021 sendiri tercatat sebagai salah satu tahun terpanas di Bumi.
Berbagai upaya untuk melindungi lingkungan dilakukan oleh banyak komunitas, termasuk sekolah-sekolah. Salah satu sekolah yang mengambil peran dalam gerakan ramah lingkungan adalah SMK Muhammadiyah 8 Siliragung atau yang dikenal sebagai SMK Models. Pada Kamis, 19 September 2024, SMK Models Sukses mengadakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang menggabungkan nilai-nilai keagamaan dan kepedulian terhadap lingkungan terutamanya di lingkungan sekolah.
Acara ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas X dan XI, serta para guru dan staf sekolah. Acara dibuka oleh Muhlas Efendi, S.T., Kepala SMK Models, dan dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Dr. H. Mukhlis Lahudin, M.Si. Dalam Tausiah yang diberikan juga mengangkat pesan-pesan spiritual sekaligus mengajak peserta untuk menjaga alam.

Salah satu langkah inovatif dalam acara ini adalah penggunaan bungkus daun pisang untuk makanan yang dibawa peserta. Ini menggantikan kotak nasi plastik yang sering digunakan dalam acara-acara serupa. Daun pisang dipilih karena mudah terurai secara alami dan ramah lingkungan. Selain itu, daun pisang juga bisa dijadikan pupuk organik setelah digunakan.
“Daun pisang mudah terurai dan bisa menjadi pupuk organik. Ini salah satu langkah kecil untuk menjaga lingkungan,” ujar Agus Nur Ismail, pembina ekstrakurikuler ORSPALA sekaligus aktivis lingkungan di SMK Models. Selain penggunaan daun pisang, pihak sekolah juga mendorong penggunaan tumbler atau botol minum pribadi dan sekolah menyediakan dispenser air di beberapa sudut sekolah untuk mengurangi sampah botol plastik.
Agus Nur Ismail menambahkan bahwa meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan memang memerlukan waktu. Namun, sekolah berkomitmen untuk membentuk kebiasaan baik ini sejak dini dengan melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan ramah lingkungan.
SMK Models juga bekerja sama dengan Emvi trust dan Eco bhineka Muhammadiyah dalam mendukung program ramah lingkungan di sekolah. Kepala Sekolah, Muhlas Efendi, mengatakan bahwa selain mengurangi sampah plastik, penggunaan daun pisang ini juga menjadi cara untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga alam. “Sekolah ini tidak hanya mengajarkan akademis, tapi juga mendidik siswa untuk peduli lingkungan. Daun pisang lebih aman bagi lingkungan karena mudah terurai, berbeda dengan plastik yang mencemari alam,” jelas Muhlas Efendi.
Dengan menggabungkan peringatan Maulid Nabi dan kampanye Go Green, SMK Models memberikan contoh nyata bagaimana dunia pendidikan bisa menjadi alat untuk membentuk generasi yang lebih peduli lingkungan. Ini merupakan langkah penting dalam menjaga bumi untuk masa depan yang lebih baik. ***
( Cici Arista/Ananda )



