Indonesia Hadapi Kemarau Ekstrem, BMKG Prediksi Akhir Musim Kering

waktu baca 2 menit
Indonesia Hadapi Kemarau Ekstrem, BMKG Prediksi Akhir Musim Kering

Media Kampung saat ini tengah dihantam oleh yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kemarau kali ini dirasakan lebih kering dan panas dari biasa. Kondisi ini tidak terlepas dari fenomena yang sedang terjadi serta adanya fenomena IOD Positif. Kedua fenomena tersebut menyebabkan terjadinya anomali dengan suhu yang meningkat dan penurunan curah hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () memperkirakan bahwa kemarau ekstrem yang dialami saat ini akan segera berakhir. Meskipun demikian, level dengan tingkat moderat diperkirakan masih akan berlangsung beberapa bulan ke depan.

Dalam keterangan yang disampaikan setelah rapat terbatas mengenai di Istana Jakarta, Kepala Dwikorita Karnawati mengungkapkan, “Sesuai dengan prediksi kami, puncak terjadi pada bulan September. Level moderat akan berlangsung hingga bulan Februari-Maret 2024.”

Beliau menambahkan bahwa awal dari musim hujan di berkaitan erat dengan peralihan dari Monsun Australia menuju Monsun Asia. “Monsun Asia saat ini sudah memasuki , sehingga diperkirakan pada bulan November akan mulai ada peningkatan curah hujan,” ujar Dwikorita.

Namun, Dwikorita menekankan bahwa tidak semua wilayah akan mengalami awal musim hujan secara bersamaan. “Ada beberapa daerah yang akan memasuki musim hujan lebih awal, sebelum November. Namun, sebagian besar wilayah akan memulai musim hujan pada bulan November,” jelasnya.

Dengan datangnya musim hujan, diharapkan pengaruh akan berkurang, sehingga kemarau kering yang saat ini sedang berlangsung dapat berakhir secara bertahap.

Sebagai informasi tambahan, Buku Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 yang diterbitkan oleh memprediksi bahwa awal musim hujan di 63,81% wilayah Zona Musim (ZOM) Indonesia akan mengalami keterlambatan.

Dapatkan update Berita Pilihan Dan Breaking News setiap hari dari Mediakampung.com Di Google News. Caranya klik link ini Meka News Dan kemudian Klik Follow.
Media Kampung - Kami ada di Google News - Google Berita