Media kampung – Ulama NU asal banyuwangi, KH Anwar Iskandar, diputuskan menjadi Ketua Umum Majelis Ulama indonesia (MUI) menggantikan KH Miftachul Akhyar. Keputusan ini diambil dalam Rapat Pleno MUI yang diadakan di Hotel Bidakara Jakarta pada Selasa (15/08/2023).
Penggantian posisi ini terjadi setelah KH Miftachul Akhyar mengajukan surat pengunduran diri usai terpilih kembali sebagai Rais ‘Aam Pengurus Besar nahdlatul ulama (PBNU). Proses pemilihan pengganti KH Miftachul ini berlangsung cukup alot dan akhirnya KH Anwar Iskandar terpilih sebagai calon penggantinya.
Rapat Pleno MUI tersebut dihadiri oleh jajaran Dewan Pimpinan MUI, serta Ketua dan Sekretaris Komisi, Badan, dan Lembaga di bawah MUI. Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa KH Anwar Iskandar akan menjadi Ketua Umum MUI menggantikan KH Miftachul Akhyar.
Ketua Panitia Rapat Pleno MUI, KH Rofiqul Umam Ahmad menjelaskan bahwa Rapat Pleno telah memutuskan KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Miftachul Akhyar. “Keputusan ini nantinya akan dibawa ke Rapat Paripurna MUI untuk disahkan,” kata Rofiq.
“Keputusan ini didasarkan atas usulan dari KH Miftachul Akhyar sendiri dan disetujui oleh PBNU. Selain sebagai tokoh sepuh di PBNU, KH Anwar Iskandar juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI,” lanjut Rofiq.
KH Anwar Iskandar akan memimpin MUI hingga tahun 2025. Sebelumnya, kepemimpinan MUI dijabat oleh tiga Wakil Ketua Umum MUI yang memegang bidang-bidang tertentu. Tiga Wakil Ketua Umum MUI tersebut adalah Buya Anwar Abbas, KH Marsudi Syuhud, dan Buya Basri Bermanda.
Keputusan ini masih harus dibahas dan disahkan dalam Rapat Paripurna MUI. Rapat Paripurna MUI akan dihadiri oleh Dewan Pertimbangan MUI, Dewan Pimpinan MUI, serta Ketua dan Sekretaris Komisi, Badan, dan Lembaga di bawah naungan MUI. Rapat Paripurna akan dipimpin oleh Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Ma'ruf Amin.


