Wujudkan Lima Program Prioritas Kesehatan 2023, Gubernur Khofifah Tekankan Harmonisasi Pemerintah
Media Kampung – Gubernur jawa timur, khofifah indar parawansa, mendorong kolaborasi seluruh stakeholder kesehatan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota untuk bersatu dalam upaya mewujudkan sistem dan layanan kesehatan yang tangguh serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan dengan tegas oleh Gubernur Khofifah saat membuka Rapat Koordinasi kesehatan Daerah (rakorkesda) yang diadakan di Hotel Novotel Surabaya dengan tema ‘Harmonisasi Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dalam mendukung Transformasi kesehatan di jawa timur'.
Dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (27//2023), Gubernur Khofifah menjelaskan lima poin utama yang menjadi fokus Program Prioritas Kesehatan Tahun 2023 di jawa timur.
Pertama, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator kesehatan yang penting, dan Gubernur Khofifah memberikan perhatian khusus untuk menurunkan angka tersebut. Dengan kolaborasi yang harmonis antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, diharapkan program ini bisa terlaksana dengan lebih efektif dan berdampak positif bagi kesehatan ibu di jawa timur.
Kedua, Angka Kematian Bayi (AKB). Gubernur Khofifah menyoroti pentingnya penurunan AKB dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Koordinasi yang baik antara tingkatan pemerintahan diharapkan dapat memberikan solusi dan upaya konkret untuk mengurangi AKB di jawa timur.
Ketiga, stunting. Masalah gizi buruk pada anak-anak yang menyebabkan pertumbuhan terhambat ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan adanya kerja sama dan harmonisasi yang kuat, diharapkan program-program pencegahan dan penanggulangan stunting dapat berjalan lebih efektif dan mencapai hasil yang signifikan.
Keempat, pencegahan dan tindakan penyakit tuberkulosis paru (TBC). Gubernur Khofifah menekankan perlunya keseriusan dalam menanggulangi penyakit menular ini. Dengan menggandeng pemerintah di berbagai tingkatan, diharapkan akan tercipta langkah-langkah konkret yang dapat menekan penyebaran TBC dan memberikan penanganan yang tepat bagi penderita.
Kelima, penyakit katarostropik. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci mengenai penyakit yang dimaksud, dapat diasumsikan bahwa penyakit katarostropik merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan dan perlu penanganan serius. Dengan adanya kerja sama harmonis antarstakeholder, upaya pencegahan, pengobatan, dan pemulihan bagi penderita penyakit ini diharapkan dapat ditingkatkan.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa keberhasilan kelima program prioritas tersebut sangat tergantung pada sinergi dan kesatuan langkah dari semua pihak terkait. Sinergi tersebut mencakup kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota, serta kerjasama dengan pihak swasta, masyarakat, dan seluruh elemen kesehatan lainnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap berperan sebagai penggerak utama dalam mencapai tujuan bersama ini. Gubernur Khofifah mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam upaya mewujudkan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat Jawa Timur.
Melalui kerjasama yang harmonis dan komitmen bersama, diharapkan Jawa Timur dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mencapai target-target kesehatan di tahun 2023 dan melampaui harapan untuk meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan seluruh masyarakatnya. Harmonisasi pemerintah menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi kesehatan yang lebih baik dan berdaya tahan di masa depan.(Tim)


