Kritik Menggema untuk Tweet Pemimpin Israel Soal Serangan Iran yang Berbahaya
TEL AVIV – Perkataan seorang mantan rekan dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di media sosial memicu kecemasan diplomatik, membahayakan reputasi Israel di panggung internasional.
Setelah Iran menyangkal terjadinya ledakan di Isfahan, Israel bersikap diam, mencoba meredakan ketegangan. Namun, cuitan Itamar Ben-Gvir, mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, merusak upaya tersebut.
Tweet Ben-Gvir, yang mengisyaratkan keterlibatan Israel, dianggap mengejek dan mempermalukan negara itu. Pemimpin Oposisi Israel Yair Lapid mengutuk tindakan Ben-Gvir, menuduhnya “menghancurkan keamanan dan citra Israel” dalam sekejap.
Seorang pejabat tinggi yang dekat dengan Netanyahu menyebut Ben-Gvir “tidak bertanggung jawab” dan “merusak keamanan nasional,” sementara seorang komentator membandingkan tindakannya dengan seorang agen musuh.
Media Iran memanfaatkan tweet Ben-Gvir, mengutipnya sebagai bukti ejekan Israel terhadap pihaknya. Kantor berita Tasnim menyatakan, “Bahkan pejabat Israel sendiri menertawakan kegagalan mereka.”
Kejadian ini menyoroti potensi merusak dari tindakan pribadi politisi di era media sosial, serta pentingnya menjaga kehati-hatian dan diplomasi dalam urusan luar negeri.



