Media Kampung – banyuwangi, Dalam Rangka Dialog Sejarah tahun 2023 Kawan Sejarah banyuwangi pertama kali mengadakan telusur legenda yang merupakan program lanjutan dari telusur Jejak Peradaban untuk membangun sinergitas dan minat pegiat/pelaku sejarah, budaya maupun kesenian untuk terus melestarikannya. Kembang Galengan, Secang, Kalipuro banyuwangi.(19/11/2023)
Historical Tour indonesia adalah sebuah Panggung bagi kawan sejarah (pegiat/pelaku sejarah, budaya, dan kesenian) dan masyarakat yang peduli sejarah dalam memberikan pengalaman serta pengetahuan dalam upaya pelestarian di bidang kesejarahaan, situs sejarah, bangunan sejarah, cagar budaya, maupun OPK (Objek Pemajuan kebudayaan). Sehingga Kawan Sejarah dapat memberikan sebuah kemanfaatan yang berkelanjutan dalam pengembangannya. “Manusia Berpikir, Founder Historical Tour indonesia”
Sekitar 20 lebih Pegiat dan pelaku sejarah, budaya maupun kesenian hadir dalam dialog sejarah 2023 ini dengan membahas beberapa cara explorasi potensi lokal dan telusur legenda sri tanjung hidup kembali yang dibawakan oleh pak Aekanu Hariyono selaku budayawan di banyuwangi.
Pak Aekanu Hariyono Menyampaikan, “sri tanjung adalah Seorang perempuan yang Cantik dan merupakan Cikal bakal nama banyuwangi, Namun kenapa saya mengatakan beliau hidup kembali ?” Dari hal itu para pegiat menelusuri kenapa bisa hidup kembali dan dimana letak kejadian sri tanjung meninggal dibunuh oleh Sidopekso. Akhirnya beberapa jawaban yang dilontarkan oleh Pak Aekanu Hariyono dalam perspektif buku yang beliau tulis yang berjudul “sri tanjung Hidup Kembali” memberikan pemahaman yang sangat berbeda dengan cerita – cerita pada umumnya. (19/11/2023)
Lucky Selaku Ketua Pelaksana Dialog Sejarah juga berpesan “Dialog Sejarah ini insyaallah akan diadakan 1 bulan sekali, namun dilihat juga dengan kondisi – kondisi yang ada. Semoga kita semua dapat berjumpa kembali di dialog sejarah berikutnya dan telusur Jejak Peradaban” (19/11/2023)
Kawan Edy menyampaikan “ini adalah sebuah pandangan baru terkait cerita sri tanjung yang menjadi cikal bakal Banyuwangi, namun hal tersebut pasti juga di kuatkan dengan beberapa bukti – bukti yang kongkrit dan cerita tutur nenek moyang kita terdahulu sehingga hal tersebut dapat menjadi acuan kita untuk melanjutkan kepada generasi selanjutnya bahwa hal itu benar adanya.”
“Kembang Galengan adalah sebuah inovasi prof LH yang merupakan ketua LPPM dari Universitas Brawijaya dalam menginisiasi sebagai pusat studi mahasiswa dalam mengimplementasikan pengabdian kepada masyarakat di secang kalipuro khususnya dan menyesuaikan dari bidang mahasiswa masing – masing seperti produk kopi yang ada di secang ini dan pariwisata yang ada dibanyuwangi khususnya” Pak Rian Kumalz dalam sambutannya. (luky)

