Media Kampung – PWNA jawa timur menggelar Gerakan merdeka sampah yang diikuti oleh TK Dinar Nasyiah dan TK lintas agama di banyuwangi yang berlokasi di Hutan Djawatan, Benculuk, banyuwangi (25/8/2023). Selain di Djawatan, Gerakan ini juga serentak oleh TK dibawah naungan Nasyiah se-jawa timur, kader nasyiah mulai ranting hingga daerah se jawa timur. Pembiasaan berkaitan dengan merawat kelestarian lingkungan dimulai sejak usia dini.
Kegiatan ini meliputi edukasi pengelolaan sampah yang bisa dilakukan untuk usia dini. Para peserta juga diperkenalkan jenis-jenis sampah yakni organik dan anorganik. Untuk sampah organik peserta diperkenalkan dengan larva yang mampu mengurai sampah menjadi kompos dengan cepat yakni maggot. Para peserta antusias melihat maggot kecil hingga yang besar. Dan maggot ini bisa dimanfaatkan untuk pakan unggas dengan protein tinggi.
Selanjutnya para peserta diajak untuk aksi clean up sampah anorganik di area Djawatan. Sampah dari para wisatawan yang dibuang sembarangan ini diburu dan di masukkan ke trash bag oleh anak-anak TK yang didampingi oleh guru dan juga orang tua. Trash bag yang sudah terisi oleh sampah anorganik ini kemudian di timbang beratnya dan dicatat 10 trash bag paling berat mendapatkan doorprize.
“Harapan kami dengan adanya bekal pengetahuan yang telah kita dapat semoga seluruh keluarga Nava Dhammasekha TK Paramita Pelangi Jaya dapat menerapkan lingkungan rumah dan sekolah yang senantiasa bersih dan nyaman.” Ungkap Wanti Nuriska, Guru – TK perwakilan agama Budha.

Pelibatan TK lintas agama ini adalah ruh inklusif dalam Gerakan nasyiatul aisyiyah jawa timur yang juga menjadi area program eco bhinneka yaitu di banyuwangi. Membangun komunitas lintas iman yang tangguh dan inklusif yang bersama-sama dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Sangat berterima kasih atas Gerakan merdeka sampah yang dilakukan oleh Pimpinan Wilayah nasyiatul aisyiyah jawa timur, semoga Gerakan ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran kolektif terhadap prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam pengelolaan sampah. Ayo tuntaskan masalah sampah, jaga lingkungan dari sampah dan wujudkan Jawa Timur bersih dari sampah.” ungkap Kepala dinas lingkungan hidup Provinsi Jawa Timur, Bapak Jempin Marbun Ajakan Kepala DLH Jawa Timur ini gayung bersambut dengan upaya minim sampah yang dilakukan Nasyiah dalam perhelatan kegiatan ini.
Bagaimana caranya supaya kegiatan ini bukan justru menimbulkan tumpukan sampah baru. Peserta dihimbau membawa tumbler dan kotak makanan kosong yang nantinya akan di isi kue snack oleh panitia. Dengan begini tidak menyebabkan sampah kemasan kue / snack maupun kemasan botol-botol minuman. Sekalipun sampah plastic bisa di recycle namun biaya untuk me-recycle cukup besar. Akan jauh lebih ringan jika mau berusaha untuk meminimalkan sampah plastiknya. (zahro)

