Protes Jemaah Haji, Layanan Kemenag Dalam Sorotan, Berbuntut Gugatan

Protes Jemaah Haji, Layanan Kemenag Dalam Sorotan

Media Kampung – Sejumlah Jemaah Haji di Jawa Timur mengungkapkan protes mereka terhadap layanan haji yang diberikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dalam beberapa pekan terakhir. Dua anggota jemaah haji asal Jatim memilih untuk mengajukan gugatan sebagai bentuk protes, di mana salah satunya menggugat Kemenag ke pengadilan. Protes pertama datang dari Prayitno, seorang anggota jemaah haji asal Sidoarjo, Jawa Timur. Ia mengungkapkan bahwa selama tiga hari di Tanah Suci, dirinya tidak mendapatkan jatah makan fasilitas dari penyelenggara haji sebanyak sembilan kali. Protes ini mendorong Prayitno untuk mengajukan gugatan senilai Rp1,1 miliar kepada Kemenag, dengan nomor perkara 250/Pdt.G/2023/PN Sda.

Selain permintaan ganti rugi, Prayitno juga menuntut Kemenag untuk meminta maaf secara terbuka kepada semua jemaah haji Indonesia melalui media massa. Prayitno, yang menjadi bagian dari Kelompok Terbang 17, berangkat pada 29 Mei dan kembali pada 22 Juli 2023. Ia merasa dibiarkan dalam kondisi sulit saat berada di Arafah dan Mina, tanpa makanan meski telah diumumkan sebelumnya. Keluhan serupa terjadi ketika berada di Muzdalifah, di mana Prayitno mengaku tidak mendapatkan jatah makan sebanyak dua kali.

Holis Mahsuni, seorang jemaah haji asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, juga menyuarakan protes terhadap Kemenag. Ia merasa bahwa janji pemberian air Zamzam tambahan sebanyak 5 liter tidak terealisasi. Meski demikian, Holis tidak mengajukan gugatan ke pengadilan.

Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram, memberikan tanggapan terkait protes ini. Ia enggan memberikan penjelasan rinci terkait gugatan yang diajukan oleh Prayitno. Namun, Husnul Maram mengakui bahwa pemberian air Zamzam tambahan sebanyak 5 liter belum terealisasi karena masih menunggu pendistribusiannya ke Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.

Keluhan ini menyoroti isu penting terkait layanan yang diberikan kepada jemaah haji dan perlunya transparansi serta pemenuhan janji dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini juga menggambarkan pentingnya penanganan yang baik terhadap aspirasi dan masalah yang dihadapi oleh jemaah haji untuk memastikan pengalaman haji yang baik dan bermakna.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *