Persiapan Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Masyarakat Diminta Tidak Beraktivitas Di Sekitar Jalur

waktu baca 2 menit
Kereta cepat jakarta bndung

Media Kampung – PT China (KCIC), melakukan persiapan menjelang operasional Jakarta-Bandung dengan mengingatkan untuk tidak beraktivitas di sekitar jalur. Hal ini dikarenakan sangat berbahaya baik pada masa uji coba maupun saat mulai beroperasi melayani penumpang, Sabtu (22/7/2023). Meskipun sepanjang jalur sudah diberi pagar dan kawat berduri, KCIC tetap meminta untuk menjaga sarana dan prasarana yang merupakan Strategis Nasional ini.

Selain itu, KCIC juga menjelaskan mengenai sistem penggerak Jakarta-Bandung. Jalur ini dialiri arus listrik sebesar 27,5 KV yang akan menjadi sumber penggerak melalui media pantograf yang terdapat di bagian atas kereta. Pantograf tersebut akan terhubung dengan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) atau Overhead Catenary System (OCS). Semakin tinggi kecepatan Jakarta-Bandung, semakin penting keterhubungan yang mulus antara pantograf dan LAA.

KCIC juga menekankan pentingnya menjaga agar tidak ada benda asing yang mengganggu operasional Jakarta-Bandung.

Benda asing seperti kertas timah, tali layang, kain plastik, dan layang-layang dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan pada pantograf serta kabel LAA. Gangguan pada kabel LAA dapat menyebabkan pemadaman listrik dan mengganggu keseluruhan operasional perjalanan kereta cepat.

Dalam keterangan Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, disampaikan bahwa KCIC berharap dapat memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan untuk menjaga keselamatan dan kelancaran operasional . “Jika semua pihak dapat bekerja sama dalam menjaga jalur kereta cepat ini, maka diharapkan operasional kereta cepat dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi ,” harap Eva Chairunisa.

Dapatkan update Berita Pilihan Dan Breaking News setiap hari dari Mediakampung.com Di Google News. Caranya klik link ini Meka News Dan kemudian Klik Follow.
Media Kampung - Kami ada di Google News - Google Berita