Jakarta, mediakampung.com – Rumah merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat, namun saat ini masih banyak masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tahun 2014, jumlah kebutuhan rumah di indonesia mencapai 15 juta unit, dan dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, permintaan akan rumah juga terus bertambah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkirakan bahwa hingga tahun 2025, kebutuhan rumah di indonesia akan mencapai 30 juta unit.
Namun, pembangunan rumah secara konvensional memiliki beberapa kendala, antara lain membutuhkan waktu yang lama, biaya yang tinggi, dan seringkali kualitas teknis bangunan kurang memadai. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam mempercepat dan mempermurah proses pembangunan rumah, namun tetap memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Salah satu solusi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah Teknologi Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN). RUSPIN adalah teknologi pembangunan rumah menggunakan panel rangka pracetak yang dipasang dengan sambungan baut. Dengan menggunakan teknologi ini, rumah dapat dipasang dengan cepat dan biaya produksi dapat ditekan, sehingga menjadi solusi bagi penyediaan rumah yang murah namun tetap memenuhi persyaratan kualitas teknis yang tinggi.
Teknologi RUSPIN merupakan pengembangan dari Teknologi RISHA, yang merupakan metode pembangunan rumah dengan sistem modular. Konsep modular memungkinkan pembagian sistem bangunan menjadi modul-modul kecil dengan ukuran yang efisien, sehingga dapat dirakit menjadi berbagai macam produk yang berbeda. Hal ini memungkinkan desain rumah RUSPIN untuk dapat diubah dan dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan penghuninya. Selain itu, karena menggunakan sistem modular, RUSPIN juga memungkinkan rumah-rumah yang telah dibangun dapat dibongkar pasang atau dipindahkan jika diperlukan.
Keunggulan Teknologi RUSPIN antara lain:
1. Sederhana: Panel struktur RUSPIN memiliki bentuk dan ukuran yang sederhana. Dalam teknologi ini hanya terdapat dua jenis panel struktur yang digunakan.
2. Cepat: Proses perakitan rumah RUSPIN dua lantai di lapangan dapat dilakukan dengan cepat. Dalam contoh kasus, pemasangan struktur lantai 1 membutuhkan waktu total 4 hari, sedangkan pemasangan struktur lantai 2 membutuhkan waktu 4 hari juga. Hal ini termasuk waktu mulai dari persiapan lahan hingga penyelesaian akhir.
3. Fleksibel: Teknologi RUSPIN tidak hanya cocok untuk rumah sederhana, tetapi juga dapat dikembangkan untuk rumah mewah dengan satu atau dua lantai. Desain rumah dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan penghuni.
4. Kuat: Hasil pengujian simulasi numerik menunjukkan bahwa desain struktur RUSPIN dua lantai dapat digunakan di wilayah Denpasar yang termasuk dalam wilayah dengan tingkat gempa yang cukup berat. Dengan demikian, rumah-rumah RUSPIN memiliki kekuatan struktural yang memadai.
5. Estetika: Desain panel RUSPIN dirancang agar tampilan luar baut dan pelat sambungan menjadi minimalis. Selain itu, penggunaan panel kolom pada pertemuan ruangan juga dikurangi, sehingga menciptakan ruangan yang lebih luas dan estetis. Jumlah sambungan antar komponen juga berkurang, sehingga mempercepat proses pemasangan.
Dengan teknologi RUSPIN, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah yang terjangkau, cepat dibangun, dan tetap memenuhi standar kualitas teknis yang tinggi.(Tim)


