Sambutan Idul Fitri 1444 H, Bupati Ipuk Festiandani Memohon Maaf Sedalamnya Atas Kekuranganya Dalam Melayani Warga
Banyuwangi, mediakampung.com – Dalam kata-kata sambutannya yang dibacakan oleh PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Banyuwangi, H.Achmad Pirmadi SE., dihadapan jama’ah warga Muhammadiyah sebelum pelaksanaan sholat idul Fitri 1444 H/tahun 2023, Jum’at (21/4/2023) pagi, bertempat di lapangan Taman Blambangan, Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani.Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, selain mengucapkan selamat lebaran idul Fitri, juga memohon maaf sedalam-dalamnya atas kekurangannya dalam melayani warganya, dan berjanji membenahi kekurangan tersebut.
“Tentu saja selama memimpin Banyuwangi, terdapat kekurangan pelayanan pada warga, untuk semua kekurangan kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya. Kedepan kekurangan-kekurangan tersebut terus dibenahi,” kata Bupati Ipuk.
Tidak lupa, Bupati Ipuk menyampaikan terimakasih kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat yang selama ini terus memberikan saran dan masukan untuk pembangunan di Banyuwangi.
Bupati Ipuk juga menyinggung soal infrastuktur jalan, yang tidak hanya menjadi tantangan Banyuwangi, tapi juga bagi hampir seluruh daerah di Indonesia. Karena sejak dua tahun lalu semua daerah diintruksikan mengalokasikan dana untuk penanganan covid 19.
Pada kesempatan itu, Bupati ipuk menegaskan, jika pihaknya tahun ini untuk infrastruktur jalan benar-benar akan fokus dikerjakan dengan anggaran besar, baik pembuatan jalan baru maupun rehabilitasi, meskipun dilakukan dengan bertahap.
“Jalan di Banyuwangi panjangnya 2771 kilometer dan termasuk jalan yang terpanjang se-Jawa Timur Jika diperbaiki bersama-bersama maka akan butuh dana sebesar Rp.2.58 triliun, sedangkan APBD kita sejumlah Rp.3.2 triliun, yang juga harua digunakan untuk bidang pendidikan, kesehatan, pertanian dan pelayanan publik, termasuk menggaji guru, dokter perawat serta pegawai honorer,” ungkap bupati Ipuk.
Menurut Bupati Ipuk, alokasi dana tersebut untuk bidang Pendidikan sebanyak Rp.1 triliun, meliputi gaji guru dan kebutuhan sekolah di seluruh wilayah kabupaten Banyuwangi. Untuk bidang kesehatan sebanyak Rp.500 milyar meliputi gaji tenaga kesehatan, perawat, bidan, pembelian obat, penambahan peralatan kesehatan dan jaminan kesehatan bagi warga miskin.
“Ini juga jadi prioritas agar anak-anak bisa lancar terus sekolah, dan warga mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.Oleh karena itu, kami memohon maaf jika pembangunan jalan harus dilakukan secara bertahap,” terang Bupati Ipuk.
Dari keterangan Bupati Ipuk, tahun ini Pemkab Banyuwangi telah menganggarkan pembangunan dan pemeliharaan jalan, pada 62 titik jalan kecamatan sepanjang 559 Kilometer. Memasuki triwulan telah setengah lebih atau sepanjang 289 kilometer telah dimulai tahapannya.
“Itulah tantangan dan keterbatasan, dan bisa terus menjaga prestasi. Alhamdulillah menurut data BPS kenaikan kemiskinan dimasa pandemi di tahu 2020-2021 hanya 0.01 persen, kenaikan terendah se-Jawa Timur. Per tahun 2022 angka kemiskinan di Banyuwangi 7.5 persen, ini terendah selama sejarah Banyuwangi sejak Indonesia merdeka,” ujar Bupati Ipuk.
Secara khusus, Bupati ipuk memohon ridho dan do’a dari warga Banyuwangi, agar pemkab Banyuwangi selalu diberikan kekuatan untuk terus menjalankan dan menyelesaikan seluruh program kerja, serta berbagai tantangan yang ada. Sehingga benar-benar dapat mewujudkan daerah tercinta Banyuwangi menjadi Baldatun Thoyyibatun warabbun ghaffur.
“Mari terus berjuang dengan kompak membangun Banyuwangi. Kita hrus bersatu bekerja keras bersama. Semoga kita dipertemukan dengan ramadhan berikutnya, dengan kondisi Banyuwangi makin maju dan penuh berkah,” tutur Bupati Ipuk. (Wiy)


