Laris Manisnya Aneka Kue Lebaran, Mau…?
Banyuwangi, mediakampung.com – Lebaran merupakan ajang bagi banyak orang untuk memperat kembali tali persahabatan dan persaudaraan. Anggota keluarga yang sehari-hari jarang berkumpul bisa menjadikan momen tersebut sebagai saat yang tepat untuk membagi kisah manis yang dilalui dalam setahun.
Manisnya momen lebaran di berbagai tempat tak bisa dilepaskan dari kehadiran kue kering sebagai kudapan pelengkap. Bisa dibilang peran panganan tersebut bukan lagi pemeran pembantu tetapi kerap dijadikan buruan utama sebagai salah satu hidangan yang disajikan saat lebaran.
Sebut saja beberapa nama kue kering yang langsung terlintas ketika menyebut lebaran, nastar, coklat mede, putri salju serta beragam jenis kue kering lainnya disajikan untuk menambah manisnya momen Lebaran. Hal itulah yang membuat varian makanan ini mengalami peningkatan permintaan menjelang hari raya umat Islam tersbut. Peluang itu mampu diterjemahkan oleh mereka yang memiliki ketangkasan dalam memasak.
Dengan modal yang bisa dibilang sedikit, banyak orang yang berlomba-lomba menyajikan kue kering lebaran. Namun, bentuk boleh sama, tetapi soal rasa urusan berbeda. Kualitas rasa tentu bukan bergantung kepada harga dari barang tersebut tetapi kemampuan sang koki dalam meramu resep yang dimiliki.
Bisnis makanan dan minuman memang tak bisa dipandang sebelah mata. Para pelaku usaha di sektor itu selalu meyakini selama manusia memiliki rasa lapar maka usaha mereka akan tetap hidup.
Adalah Yuyun (50th) warga Desa Gladag Kecamatan Rogojampi yang tergolong cakap membaca peluang tersebut, Menurutnya, ia tidak hanya menjual tapi juga membuat kue kering dengan dibantu oleh para tetangga sekitar komplek perumahan miliknya. Namun keuntungan yang ia dapat sudah mampu mencukupi belanja keperluan untuk lebaran juga menggaji tetangga tetangga yang membantu dalam proses pembuatan kue tersebut.
“Karena biasanya orang-orang malas untuk membuat kue kering sendiri, selain repot membeli bahan-bahan dan membuatnya juga memakan waktu lama. Sementara kalau beli, Rp 50 ribu saja sudah dapat satu toples ukuran sedang,” ujarnya.
Ia mengaku sudah kebanjiran orderan kue kering, terlebih satu minggu sebelum lebaran ini hampir setiap hari ia mengantar kue kering pesanan tetangga maupun warga lain di luar komplek perumahan. Selain rasanya yang nikmat, ia juga menjual kue kering dengan berbagai bentuk, sehingga membuatnya lebih menarik.
“Tentu kita juga menjaga kualitas kue kering, tidak asal-asalan membuat. Bentuknya juga berbeda-beda, jadi pembeli tertarik. Meski bahannya sama, tapi jika bentuknya berbeda itu akan membuat konsumen berminat membeli beberapa toples lagi walau rasanya sama. Ini juga salah satu cara menarik konsumen,” ungkapnya. (Hr)



Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.