Program ketahanan pangan yang dijalankan Lapas Kelas IIA Banyuwangi terus menunjukkan perkembangan positif. Lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Kelurahan Pakis yang menjadi pusat kegiatan kini tidak hanya mempertahankan keberlanjutan produksi, tetapi juga memperluas ragam komoditas yang dibudidayakan.

Dalam fase awal, pengelolaan lahan seluas 2,2 hektare tersebut berfokus pada penanaman padi dan kacang panjang. Namun kini, pengelolaan diperluas dengan berbagai jenis tanaman pangan serta budidaya perikanan. Komoditas yang ditanam meliputi padi, jagung, tomat, dan semangka, sementara sektor perikanan mulai menebar benih ikan nila dan lele pada Jumat (21/11).

Kalapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menjelaskan bahwa pembagian lahan dilakukan secara terukur. Padi, jagung, dan semangka masing-masing mendapatkan alokasi 7.000 meter persegi, sedangkan tomat ditanam di lahan seluas 1.000 meter persegi. Untuk budidaya ikan, ribuan benih nila dan lele ditebar memanfaatkan saluran irigasi yang ada di tengah lahan.

Ia menuturkan bahwa program ketahanan pangan ini memiliki dua tujuan utama. Selain mendukung kebijakan nasional, kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan bagi warga binaan yang telah memenuhi syarat asimilasi. Mereka mendapatkan kesempatan untuk terlibat aktif merawat tanaman dan ikan sehingga memiliki keahlian baru.

Program ini juga sejalan dengan kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andianto, yang mendorong pemberdayaan warga binaan melalui penguatan ketahanan pangan. Diversifikasi komoditas yang dilakukan di lahan SAE Pakis dirancang untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada warga binaan, sekaligus memastikan pemanfaatan lahan yang berkelanjutan.

Wayan menyebut bahwa pola pembudidayaan disesuaikan dengan kondisi lahan sehingga setiap komoditas memiliki potensi tumbuh optimal. Ia berharap lahan SAE Pakis tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga berfungsi sebagai ruang belajar bagi warga binaan untuk mengasah keterampilan yang bisa mereka gunakan setelah kembali ke masyarakat.

Dengan semakin beragamnya komoditas yang dikelola, Lapas Banyuwangi optimistis program ini dapat memberikan manfaat nyata baik bagi lingkungan maupun warga binaan yang terlibat di dalamnya.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung