Revitalisasi Terminal 1C Soetta Memasuki Tahap Akhir, PTPP Hadirkan Wajah Baru yang Lebih Modern
Upaya modernisasi fasilitas publik terus berlanjut di Bandara Internasional Soekarno–Hatta. Terminal 1C kini tampil dengan wajah baru setelah melalui proses revitalisasi berskala besar yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk. Proyek ini tidak hanya menghadirkan pembaruan fisik, tetapi juga membawa spirit efisiensi, keberlanjutan, dan kekayaan budaya Indonesia ke dalam ruang bandara.
Transformasi tersebut menjadi salah satu proyek strategis dalam meningkatkan kualitas layanan bandara terbesar di Tanah Air, sekaligus menjawab kebutuhan transportasi udara yang terus meningkat setiap tahun.
Pembaruan Menyeluruh dengan Sentuhan Budaya Indonesia
Interior Lebih Modern dan Luas
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa Terminal 1C mendapatkan peningkatan signifikan melalui serangkaian modernisasi. Pembaruan tersebut meliputi:
Beautifikasi arsitektur bangunan
Penyegaran interior dengan desain modern
Optimalisasi sistem utilitas
Pemulihan dan aktivasi peralatan utama operasional
Dengan peningkatan ini, ruang terminal menjadi lebih lega dan nyaman, menghadirkan atmosfer yang lebih segar bagi pengguna jasa penerbangan, baik domestik maupun internasional.
Nuansa Budaya Jadi Identitas Utama
Tidak hanya menekankan sisi modernitas, desain Terminal 1C turut mengintegrasikan elemen budaya Indonesia yang tampil melalui motif visual, pemilihan material, serta sentuhan estetika lain. PTPP menegaskan bahwa bandara bukan hanya gerbang masuk, tetapi juga etalase budaya bagi para pendatang dari berbagai negara.
Pendekatan ini sekaligus sejalan dengan misi pemerintah dalam menghadirkan fasilitas publik yang berkualitas dan tetap berakar pada jati diri nasional.
Proyek Rp1,3 Triliun yang Berjalan Sejak 2019
Tahap Akhir Revitalisasi
Revitalisasi Terminal 1 dimulai sejak 18 Februari 2019 dan ditargetkan rampung penuh pada 30 April 2025. Dengan nilai investasi mencapai Rp1,3 triliun, proyek ini merupakan salah satu transformasi terminal terbesar yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini, proses revitalisasi sudah memasuki fase akhir dan terminal mulai beroperasi secara bertahap. Pengoperasian ini menjadi penanda bahwa berbagai fungsi utama telah siap mendukung kegiatan pelayanan penerbangan.
Dampak pada Efisiensi dan Layanan Bandara
Revitalisasi T1C diharapkan mampu:
Meningkatkan kapasitas penumpang
Mempercepat alur layanan keberangkatan dan kedatangan
Mengurangi beban operasional
Menambah kenyamanan pengguna bandara
Meningkatkan citra Bandara Soekarno–Hatta sebagai hub udara terbesar di Indonesia
Dengan modernisasi sistem utilitas dan peralatan operasi, terminal kini memiliki efisiensi energi yang lebih baik, mendukung target bandara berkelanjutan di masa depan.
Sejalan Dengan Agenda Astacita dalam Penguatan Konektivitas Nasional
Joko Raharjo menegaskan bahwa revitalisasi Terminal 1 menjadi bagian penting dari agenda besar pemerintah yang tercantum dalam Astacita—rencana pembangunan nasional yang salah satunya menekankan pada penguatan konektivitas infrastruktur serta pembangunan yang berpijak pada identitas budaya Indonesia.
Revitalisasi ini ikut memperkuat ekosistem transportasi udara nasional dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat yang semakin bergantung pada mobilitas cepat dan nyaman.
Modernisasi Bandara Sebagai Langkah Menuju Layanan Transportasi Masa Depan
Transformasi Terminal 1C menjadi bukti bahwa modernisasi fasilitas publik tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada keberlanjutan, efisiensi, dan nilai kultural. Penggabungan seluruh unsur tersebut menjadikan Terminal 1C bukan sekadar area transit, tetapi ruang publik yang mencerminkan kualitas layanan dan karakter bangsa.
Dengan mulai beroperasinya terminal yang telah diperbarui ini, Bandara Soekarno–Hatta menegaskan posisinya sebagai salah satu bandara utama di kawasan Asia Tenggara yang terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. (balqis).

















Tinggalkan Balasan