BANYUWANGI — Program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) resmi dibuka pada Rabu (19/11/2025) di Aula MAN 2 Banyuwangi. Sebanyak 457 peserta didik dari MAN 2 Banyuwangi dan MA Raudhatul Thalabah mengikuti program ini sebagai bagian dari komitmen Kementerian Agama dalam memperkuat kapasitas remaja menghadapi dinamika sosial, psikologis, dan akademik di era modern.

Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, menjelaskan bahwa Program BRUS Banyuwangi dirancang untuk membantu remaja mengenali potensi diri, memperkuat karakter, dan membangun pengelolaan diri yang baik. Ia menegaskan pentingnya membekali remaja dengan pemahaman faktor risiko seperti pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku destruktif lainnya. Chaironi juga menekankan bahwa remaja perlu fokus menyiapkan masa depan hingga jenjang pendidikan tertinggi.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menerangkan bahwa program BRUS Banyuwangi menggunakan pendekatan multi-disipliner dengan fasilitator yang telah mendapatkan pelatihan teknis. Selama delapan jam pembelajaran, peserta menerima materi terkait penguatan jati diri, literasi keagamaan, motivasi belajar, serta pencegahan perilaku berisiko.

Kepala MAN 2 Banyuwangi, Drs. Saeroji, mengapresiasi pelaksanaan program ini. Ia menilai BRUS sangat relevan dalam pembinaan karakter remaja, terutama menghadapi tantangan perkembangan zaman. Saeroji menekankan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas pencapaian akademik, tetapi juga harus memperkuat aspek afektif dan sosial siswa. Ia berharap kegiatan seperti BRUS dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Acara pembukaan ditutup dengan pelaksanaan Tepuk Remaja Qeren Qurani sebagai simbol semangat peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian program dengan disiplin dan antusiasme.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung