Es Lapis: Jajanan Jadul yang Bikin Nostalgia dengan Rasa Manis dan Gurih

Bagi generasi 80-an dan 90-an, es lapis mungkin bukan sekadar camilan. Jajanan berwarna cerah ini adalah potongan kenangan masa kecil yang manis dan menyegarkan. Dikenal juga dengan nama es gabus, makanan beku ini memiliki tekstur lembut menyerupai busa atau gabus, dengan cita rasa manis dan gurih yang khas. Kini, di tengah tren makanan kekinian, es lapis kembali naik daun sebagai kuliner nostalgia yang banyak diburu.

Asal-usul dan Ciri Khas Es Lapis

iklan 728 x 90 px

Es lapis pertama kali populer di Indonesia sekitar era 1980–1990-an. Makanan ini dikenal sebagai camilan rumahan yang sederhana, namun digemari karena tampilannya yang mencolok dan rasanya yang ringan. Dulu, anak-anak biasa membelinya di sekolah atau pedagang keliling dengan harga yang sangat terjangkau.

Sesuai namanya, es lapis memiliki tampilan berlapis-lapis dengan warna cerah seperti pelangi. Setiap potongannya berbentuk persegi panjang atau kotak, dan ketika digigit, teksturnya kenyal, lembut, namun sedikit padat seperti gabus — itulah mengapa disebut es gabus.

Ciri khas lain dari es lapis adalah perpaduan rasa manis dan gurih. Rasa manisnya berasal dari gula pasir, sementara sensasi gurih dan lembutnya berasal dari campuran santan yang dimasak bersama tepung hunkwe — bahan utama yang memberi tekstur khas pada es ini.

iklan 728 x 90 px

Bahan-bahan Es Lapis: Sederhana tapi Menggoda

Salah satu daya tarik es lapis adalah bahan-bahannya yang mudah ditemukan di dapur. Tidak diperlukan bahan mahal atau rumit untuk membuatnya. Umumnya, resep es lapis menggunakan:

  • Tepung hunkwe (tepung dari kacang hijau)
  • Gula pasir
  • Santan atau susu kental manis
  • Air Garam
  • Pewarna makanan

Kombinasi bahan ini menghasilkan adonan yang kental dan halus sebelum akhirnya dibekukan. Pewarna makanan digunakan untuk menciptakan tampilan berlapis yang menggoda mata, mulai dari merah muda, hijau, kuning, hingga biru.

iklan 728 x 90 px

Cara Membuat Es Lapis: Mudah dan Bisa Dicoba di Rumah

Membuat es lapis sebenarnya cukup mudah, bahkan bagi pemula sekalipun. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Campurkan tepung hunkwe, gula, santan, air, dan sedikit garam dalam panci.
  2. Masak sambil diaduk hingga mengental dan meletup-letup.
  3. Bagi adonan menjadi beberapa bagian, lalu beri pewarna yang berbeda pada masing-masing bagian.
  4. Tuang lapisan pertama ke dalam loyang, ratakan, dan biarkan agak mengeras.
  5. Tuang lapisan berikutnya secara bergantian hingga membentuk warna-warni pelangi.
  6. Setelah semua lapisan padat, potong-potong adonan dan bekukan di freezer.

Dalam beberapa jam, es lapis siap dinikmati. Teksturnya yang kenyal namun lembut, berpadu dengan rasa santan dan gula, membuatnya jadi camilan sempurna di siang hari yang panas.

iklan 728 x 90 px

Sensasi Nostalgia yang Kembali Diminati

Meski terbilang jajanan jadul, es lapis kini kembali naik daun. Banyak toko kue, pedagang kaki lima, hingga penjual daring yang menjual es gabus dalam kemasan modern. Bentuk dan tampilannya mungkin sedikit dimodifikasi, tetapi rasa khasnya tetap dipertahankan.

Di era media sosial, es lapis bahkan sering muncul di konten nostalgia atau “makanan masa kecil”. Warna pelanginya yang estetik juga membuatnya populer di kalangan anak muda, terutama karena tampilannya cocok untuk difoto.

iklan 728 x 90 px

Selain faktor nostalgia, es lapis juga digemari karena bahan-bahannya alami dan tidak terlalu manis. Teksturnya yang lembut menjadikannya alternatif es krim rumahan yang lebih ringan dan ramah di kantong.

Tempat dan Cara Mendapatkan Es Lapis Saat Ini

Walau sudah jarang dijual di sekolah-sekolah seperti dulu, es lapis masih mudah ditemukan di berbagai tempat. Kamu bisa menemukannya di:

Pasar tradisional atau toko kue lama

Penjual keliling di area perumahan

Marketplace dan toko daring (dengan pengemasan beku)

Acara bazar kuliner jadul

Bagi yang hobi masak, membuat es lapis di rumah juga bisa jadi kegiatan seru. Banyak resep dan tutorial video yang bisa diikuti, bahkan bisa dikreasikan dengan rasa tambahan seperti cokelat, stroberi, atau pandan untuk sentuhan modern.

Warisan Manis yang Tak Pernah Pudar

Es lapis bukan hanya soal rasa manis dan warna cerah, tetapi juga tentang kenangan yang melekat. Dari jajanan sekolah sederhana hingga camilan nostalgia yang kembali populer, es ini menunjukkan bahwa cita rasa masa lalu tetap bisa bertahan di tengah modernisasi.

Di setiap lapisan warnanya, tersimpan potongan waktu yang mengingatkan kita pada masa kecil yang sederhana dan penuh kebahagiaan. Jadi, kalau kamu rindu suasana 90-an, satu potong es lapis mungkin cukup untuk membawa kamu kembali ke masa itu. (putri)

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung