Banyuwangi Creative Market: Pasar Kreatif yang Satukan Ekonomi, Budaya, dan Edukasi
Banyuwangi – Taman Blambangan, ikon ruang publik di jantung Kota Banyuwangi, berubah menjadi panggung kemeriahan pada Minggu (24/8/2025). Dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia, Banyuwangi Creative Market (BCM) menghadirkan perpaduan unik antara kreativitas, budaya, sekaligus gerakan sosial.
Sejak pagi, pengunjung disambut suasana pasar rakyat tempo dulu dengan sentuhan modern yang menawan. Para pedagang UMKM tampil mengenakan busana adat dari berbagai daerah Indonesia, mulai Jawa, Bali, Madura, hingga kawasan timur. Meski sebagian telah lama menetap di Banyuwangi, mereka tetap menjaga identitas budaya asal, menghadirkan nuansa kebersamaan dan nasionalisme yang kental.
BCM yang rutin digelar setiap Minggu pagi memang sudah menjadi destinasi favorit warga. Selain berbelanja kuliner lokal, masyarakat juga datang untuk berolahraga sekaligus menikmati suasana Taman Blambangan yang ikonik.
Namun perayaan kali ini bukan sekadar pesta kuliner dan budaya. Panggung BCM juga menjadi ruang edukasi dan kampanye sosial. Muhammad Hakim Said dari Rumah Kebangsaan Banyuwangi (RBK) menekankan pentingnya langkah kolektif dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
“Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga Banyuwangi terbebas dari darurat narkoba,” ujarnya.
Ketua BCM, Rahmat, menyebut acara tersebut berhasil menggugah semangat sekaligus memberi nilai tambah bagi pelaku UMKM.
“Semangat benar-benar meledak! Meski omzet Agustus sedikit menurun karena euforia HUT RI, UMKM Banyuwangi tetap tangguh dan siap naik kelas. Sosialisasi P4GN juga membuka wawasan baru bagi para pelaku usaha,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi budaya, kreativitas, dan gerakan sosial, BCM membuktikan diri bukan hanya sebagai pasar kreatif, tetapi juga simbol persatuan, perlawanan sosial, serta kebangkitan ekonomi rakyat Banyuwangi. (Tim//)



