Kawah Ijen: Panorama Blue Fire yang Membuat Terpesona, Namun Terbelenggu Akses yang Tak Merata

Banyuwangi – Kawah Ijen, dengan pesona api biru yang memukau, telah menjadi magnet bagi pecinta keindahan alam dari seluruh dunia. Fenomena alam yang langka ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan domestik, tetapi juga internasional. Terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Kawah Ijen seolah menjadi rebutan dua wilayah yang ingin menjadikannya destinasi wisata andalan mereka.

Kabupaten Banyuwangi, dengan segala upaya, terus berusaha memperkenalkan Kawah Ijen kepada para wisatawan. Perbaikan akses jalan dan infrastruktur lainnya menjadi prioritas utama untuk memastikan kenyamanan para pengunjung. Jalan yang mulus dan fasilitas yang memadai adalah bentuk keseriusan Banyuwangi dalam mengelola potensi wisata alam yang mereka miliki.

Namun, kondisi ini berbanding terbalik ketika kita memasuki wilayah Kawah Ijen melalui Kabupaten Bondowoso. Jalanan yang rusak dan akses yang sempit menjadi pemandangan umum di sini. Ketidaknyamanan ini tentunya berdampak negatif terhadap pengalaman wisata para pengunjung. Ananto, salah satu pengunjung, mengungkapkan kekecewaannya akan perbedaan yang mencolok ini. “Sepertinya Pemerintah Kabupaten Bondowoso enggan untuk melakukan perbaikan akses tersebut, padahal sangat berpotensi sekali,” ungkapnya. Ia menambahkan, “Apa gunanya memperebutkan wilayah tersebut tapi tidak mau merawat atau memperbaiki aksesnya?”

Kekecewaan Ananto bukanlah suara yang asing. Banyak wisatawan lain yang merasakan hal yang sama. Akses yang tidak memadai tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga bisa mengurangi minat wisatawan untuk datang kembali. Padahal, Kawah Ijen merupakan aset berharga yang sudah dikenal di seluruh dunia. Retribusi yang didapat dari wisatawan seharusnya digunakan juga untuk memperbaiki infrastruktur, bukan hanya menjadi sumber pendapatan tanpa perbaikan berarti.

Harapan besar disematkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar segera tergerak untuk melakukan perbaikan. Kawah Ijen sebagai tujuan wisata unggulan memerlukan perhatian lebih, tidak hanya dalam hal promosi, tetapi juga dalam hal penyediaan fasilitas yang memadai. Jangan sampai keindahan alam yang luar biasa ini menjadi terabaikan hanya karena akses yang tidak memadai.

Sebagai penutup, semua pihak diharapkan dapat bersinergi demi kemajuan pariwisata Kawah Ijen. Dengan akses yang memadai dan fasilitas yang baik, pesona blue fire Kawah Ijen akan terus menjadi daya tarik yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang datang.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan ke Agus Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Avatar
    Agus

    Ya.. betul sekali.. saya mengalami sendiri saat perjalanan dari ijen menuju kawah wurung. Banyak ruas jalan yang berlubang dan sempit yang kebetulan di area tanjakan. Hal ini sangat membuat kerepotan dan membahayakan para pengendara, karena di salah satu sisi jalan adalah jurang. Mungkin pihak yang terkait bisa segera mengkondisikan perbaikan akses jalan tersebut.

    Balas
Sudah ditampilkan semua