Pemkab Banyuwangi Gelar Pelatihan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Welas Asih

Ratusan kepala sekolah mengikuti pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi)

Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan bagi 420 kepala sekolah tingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Pelatihan yang diadakan di Pendopo Sabha Swagata ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun lingkungan pendidikan yang compassionate atau welas asih.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan bahwa kepala sekolah memiliki peran sentral dalam menentukan arah dan kebijakan pendidikan di sekolah masing-masing. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu terus memperbarui wawasan kepemimpinan mereka agar relevan dengan perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak saat ini.

Bupati Ipuk menyoroti tingginya paparan media sosial dan teknologi yang membuat anak-anak rentan terhadap pengaruh negatif. Tekanan akademis, masalah sosial, dan interpersonal juga dapat memicu kenakalan dan kekerasan. Dengan demikian, sekolah diharapkan dapat menjadi ruang yang aman, penuh kepedulian, empati, dan kasih sayang.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Banyuwangi menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang compassionate di antara seluruh warga sekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat menjadi teladan utama dalam penerapan konsep ini, dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan menghindari konsep reward and punishment.

Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, menjelaskan bahwa materi pelatihan berfokus pada pembangunan pendidikan yang berbasis welas asih dengan mengedepankan akhlak dan toleransi. Penekanan utama adalah untuk menghindari tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.

Salah satu pakar pendidikan dari Lembaga Pendidikan Lazuardi, Sayed Hyder, menyampaikan materi tentang cara menciptakan pendidikan yang welas asih. Diantaranya adalah dengan menjadikan kepala sekolah sebagai teladan, mendorong siswa untuk berpikir kritis, dan mengajukan pertanyaan daripada hanya memberikan perintah. Dalam pelatihan ini, para kepala sekolah juga diajak untuk mempraktikkan langsung metode membangun hubungan yang menumbuhkan empati.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *