SMK Muhammadiyah 8 Siliragung Pelopor Moderasi Beragama di Dunia Pendidikan
Siliragung, Banyuwangi – SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) kembali menegaskan posisinya sebagai sekolah rujukan moderasi beragama. Hal ini tercermin dari kunjungan tim Institusi Moderasi Beragama yang dipimpin oleh Bapak Abdul Wahid pada Kamis (19/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk mengamati penerapan moderasi beragama di sekolah tersebut serta menggali potensi dalam membentuk karakter siswa yang moderat.
Dalam sambutannya, Abdul Wahid menyampaikan apresiasi atas upaya SMK Models dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. “Kami datang untuk melihat secara langsung penerapan moderasi beragama yang sudah dijalankan di SMK Muhammadiyah 8 Siliragung. Hal ini bertujuan untuk menggali potensi moderasi beragama dalam membentuk karakter moderat siswa. Kami berharap, sekolah ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama,” ungkapnya.
Kepala SMK Models, Muhlas Efendi, S.T., menyatakan bahwa sejak dua tahun lalu, sekolah ini telah ditunjuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai salah satu dari tiga sekolah di Indonesia yang melaksanakan program moderasi beragama. “Kami sudah terbiasa menerapkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Program ini bertujuan untuk mencetak siswa yang moderat, toleran, dan mampu menghargai perbedaan,” jelas Muhlas.
Penerapan nilai-nilai moderasi beragama di SMK Models tidak hanya disampaikan melalui kurikulum, tetapi juga diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang inklusif. Program-program tersebut melibatkan siswa dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan suku. “Kami mengedepankan toleransi dan saling menghargai antar keyakinan sebagai fondasi untuk menciptakan lingkungan yang harmonis,” tambah Muhlas.
Kegiatan moderasi beragama di SMK Models telah memberikan dampak positif bagi para siswa. Salah satu siswi, Firdiana Agustina, yang beragama Kristen, berbagi pengalamannya. “Meskipun SMK Models merupakan sekolah dengan basis agama Islam, guru dan teman-teman tidak pernah mengucilkan saya meskipun kami berbeda keyakinan,” tuturnya.
Suasana toleransi ini memungkinkan siswa merasa nyaman dan diterima, sehingga nilai-nilai persatuan dan saling menghormati semakin kuat tertanam di hati mereka.
Tim Institusi Moderasi Beragama berharap SMK Models dapat terus menjadi rujukan nasional dalam mengimplementasikan moderasi beragama. Dengan berbagai program dan pendekatan inklusif yang dijalankan, sekolah ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis dan berlandaskan toleransi.
Sebagai sekolah berbasis agama Islam, SMK Models telah membuktikan bahwa pendidikan berbasis nilai-nilai moderasi beragama mampu menciptakan generasi muda yang toleran, moderat, dan saling menghormati. Dengan keberhasilan ini, SMK Muhammadiyah 8 Siliragung semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor moderasi beragama di dunia pendidikan.



