Mahasiswa Poliwangi Sukses Edukasi Masyarakat Sulap Limbah Kelapa Jadi Cocopeat dan Produk Kerajinan Bernilai Ekonomis

Tim pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Bisnis dan Informatika (HMJBI) Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) mencatat prestasi gemilang setelah berhasil meraih pendanaan Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) tahun 2024 dari Dikti Vokasi Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi pada bulan Juli 2024 lalu. Program yang berlangsung dari bulan Juli hingga November 2024 ini mengangkat topik pengolahan limbah kelapa di Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi menjadi produk kreatif dan bernilai ekonomis. Limbah yang biasanya hanya menjadi tumpukan sampah kini disulap menjadi kerajinan tangan dan cocopeat. Media tanam organik yang semakin populer karena kemampuannya menyuburkan tanaman. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat setempat, tetapi juga memberikan dorongan ekonomi lokal serta membantu menjaga kelestarian lingkungan.

Tim pelaksana Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) dari Poliwangi itu dipimpin oleh Zulfa Maulita, dengan anggota tim berjumlah 9 orang yaitu Azizatur Rohma, Achmad Rifqi Nailal Faizin, Alvina Aulia Nisa, Dewa Gemilang Wicaksana Putra P., Rofi Nazar Amrikin, Zirlyvera Adcha Raihana Firdausy, Jasmine Az Zahra Ihsani, Virda Febriyanti, Muhammad Remia Hasan dan seorang dosen pendamping bernama Khoirul Umam, S.Pd., M.Kom.

KOPASKA Produksi Limbah Kelapa

Dengan menggandeng Kelompok Pemuda Secang Kalipuro (KOPASKA) yang dipimpin oleh Royong Fitrianto sebagai mitra utama, mahasiswa Poliwangi berhasil menggerakkan pemuda setempat untuk berpartisipasi aktif dalam program ini. Dukungan dari KOPASKA memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan program, memperkuat keterlibatan masyarakat, serta mendorong kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat.

Ketua tim pelaksana POMN HMJBI, Zulfa Maulita, menyampaikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah setempat menjadi kunci kesuksesan program ini. “Kami berharap apa yang telah kami lakukan dapat menginspirasi warga Kalipuro untuk terus berinovasi dengan sumber daya lokal, serta membangun ekonomi kreatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Zulfa.

Program ini mendapatkan kesan positif dari masyarakat dan pemerintah setempat, yang mengapresiasi kontribusi mahasiswa Poliwangi dalam mengembangkan potensi lokal. Masyarakat tidak hanya diajarkan bagaimana cara mengolah limbah kelapa menjadi produk ekonomis, tetapi juga diajarkan tentang cara membranding produk, menentukan strategi pemasaran yang tepat, mempromosikan dan menjual produk secara online melalui sosial media dan marketplace serta mengelola usaha yang telah dibangun.

Produk HMJBI Poliwangi bersama KOPASKA

“Program ini membuka mata kami bahwa limbah bisa menjadi sumber penghasilan jika diolah dengan baik. Kami merasa terbantu dan termotivasi untuk terus memanfaatkan potensi lokal daerah kami sebagai salah satu kekayaan alam yang selama ini terabaikan,” ujar salah satu warga setempat.

Hasil dari kegiatan POMN HMJBI Poliwangi ini tidak hanya berupa produk hasil olahan limbah kelapa, tetapi juga memicu semangat masyarakat untuk berinovasi, tetapi juga menarik perhatian pemerintah dan pihak lain yang siap mendukung program berkelanjutan. Program ini telah memberikan pondasi untuk terciptanya ekonomi lokal yang mandiri dan berkelanjutan, sekaligus menjadi inspirasi untuk mengelola sumber daya alam daerah menjadi peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *