Festival Ngrandu Buko Banyuwangi: Kuliner Ramadan dan Kepedulian Lingkungan
Banyuwangi – Festival Ngrandu Buko yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Kawasan Pantai Marina Boom tidak hanya menyajikan ragam kuliner khas Ramadan, tetapi juga mengusung nilai kepedulian terhadap lingkungan. Dalam acara tersebut, masyarakat dan para pedagang dihimbau untuk mengurangi penggunaan kantong plastik serta styrofoam, dan beralih ke kemasan ramah lingkungan seperti kertas dan bahan daur ulang.
PJ Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, yang hadir dalam festival tersebut, mengajak semua pihak untuk lebih memperhatikan pengelolaan sampah, terutama selama bulan Ramadan. “Kami mengajak masyarakat, terutama pelaku UMKM yang berjualan di sini, untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan styrofoam. Jika memungkinkan, gunakanlah kemasan berbahan kertas atau bahan yang dapat didaur ulang agar lingkungan Banyuwangi tetap bersih dan nyaman,” ujarnya.
Seiring dengan program Banyuwangi Eco-Friendly Ramadan, festival ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga bekerja sama dengan komunitas peduli lingkungan untuk mengedukasi pengunjung mengenai pengurangan sampah plastik.
Salah satu pedagang, Siti, mengaku telah mulai menggunakan kemasan kertas untuk menjual makanannya. “Biasanya saya pakai plastik, tapi sekarang saya beralih ke kemasan kertas. Ternyata lebih praktis dan banyak pembeli yang mendukung karena lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Festival Ngrandu Buko tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati kuliner lezat, tetapi juga menjadi contoh bahwa pariwisata kuliner dapat sejalan dengan kepedulian lingkungan. Langkah ini semakin menegaskan komitmen Banyuwangi sebagai kota wisata yang berbasis pada nilai-nilai lingkungan dan budaya.



