Misteri di Balik Lancarnya Liga 4 Kapal Api di Banyuwangi: Peran Pawang Hujan yang Tak Terlihat
Banyuwangi, Jawa Timur – Suksesnya penyelenggaraan pertandingan Grup AA Liga 4 Kapal Api PSSI Jawa Timur di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, tak lepas dari peran seorang pawang hujan, KRT Ilham Triadi Nagoro. Pria yang tinggal di Kelurahan Kertosari ini ditugaskan untuk memitigasi potensi hujan yang dapat mengganggu jalannya pertandingan, mengingat Banyuwangi tengah memasuki musim penghujan.
Peran KRT Ilham, yang tak terlihat secara kasat mata, cukup krusial. Dengan menggunakan berbagai perlengkapan seperti pisang, bunga, keris, dan dupa, ia berupaya mencegah hujan turun selama pertandingan berlangsung.
“Saya ditugaskan memitigasi cuaca sejak awal hingga babak 32 besar Liga 4 Kapal Api,” kata KRT Ilham, Jumat (24/1/2025).
KRT Ilham, yang telah menjadi pawang hujan sejak 2006, memanfaatkan keris pusaka Pamor Singkir Lurus sebagai jimat. Pengalamannya pun cukup mumpuni, pernah dipercaya untuk menjaga cuaca saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Banyuwangi dan Harlah 100 Tahun NU di Stadion Diponegoro pada Februari 2023. Ia juga baru-baru ini diundang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk mitigasi cuaca dalam pembangunan gedung.
Menariknya, KRT Ilham mengaku pernah jatuh sakit akibat dampak upaya menghalau hujan. Pada salah satu pertandingan Liga 4 Kapal Api Jawa Timur yang diselenggarakan di Banyuwangi, hujan sempat turun meski hanya gerimis.
“Pertandingan Senin lalu sempat hujan, karena saya down dan memaksakan diri. Ini kan musim hujan,” jelasnya. Ia menambahkan, menghalau hujan butuh persiapan dan proses, bukan tindakan spontan.
Menurutnya, kekuatan pikiran dan ucapan akan membentuk getaran yang mempengaruhi alam. Cuaca cerah yang terjadi selama pertandingan, menurutnya, adalah karunia Tuhan.
Anggota Tim Cagar Budaya Banyuwangi ini senang dapat berkontribusi pada lancarnya pertandingan Persewangi dan kemenangan tim kesayangannya.
“Senang bisa membantu, apalagi Persewangi menang,” ucap KRT Ilham.



