Ribuan Pelari Ramaikan East Java Running Festival di Banyuwangi, Suksesnya Event Sport Tourism
Banyuwangi, Jawa Timur – Pantai Boom Marina Banyuwangi dipenuhi ribuan pelari dari berbagai daerah pada Minggu (19/1/2025). Mereka berpartisipasi dalam Tetralogy East Java Running Festival (EJRF), sebuah event lari kolaborasi Polda Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Keberhasilan acara ini menarik perhatian para penggemar lari dari berbagai wilayah, termasuk Surabaya, Bali, Lombok, dan Malang.
Peserta dengan berbagai usia, dari anak-anak hingga lanjut usia, berkompetisi dalam tiga kategori jarak: 2,5 km, 5 km, dan 10 km. Rute yang dipilih melewati area perkampungan dan lokasi ikonik Banyuwangi seperti Taman Sritanjung, Taman Tirtawangi (Patung Kuda), dan Taman Blambangan, menawarkan pengalaman lari yang unik.
Antusiasme masyarakat Banyuwangi sangat terasa. Warga tampak memberikan dukungan dan semangat kepada para pelari, bahkan ada yang menyediakan minuman dan camilan. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang ikut berlari, menyampaikan apresiasi kepada Polda Jawa Timur atas dukungannya dalam memajukan wisata kesehatan (wellness tourism) di Banyuwangi. “Lari kini menjadi gaya hidup, dan Banyuwangi berkomitmen mendukung komunitas olahraga melalui berbagai event,” ujarnya.
Direktur Polairud Polda Jatim, Kombes Pol. Arman Asmara, menjelaskan bahwa EJRF merupakan seri pertama dari tetralogi yang direncanakan. Pemilihan Banyuwangi sebagai tuan rumah perdana didasarkan pada pengalamannya dalam menyelenggarakan event sport tourism. “Dukungan masyarakat Banyuwangi luar biasa,” kata Arman. Setelah Banyuwangi, event serupa akan berlanjut di Kediri, Madiun, dan diakhiri di Surabaya.
Sistem poin akumulatif diterapkan dalam EJRF. Poin diberikan pada setiap pelari berdasarkan posisi finish mereka, yang kemudian dijumlahkan untuk menentukan pelari terbaik di seluruh rangkaian festival. Dewi Nur Laily menorehkan prestasi sebagai juara race 5K kategori perempuan dengan waktu tercepat 26 menit 47 detik. Sementara itu, Slamet (60), warga Kelurahan Lateng, tetap bersemangat mengikuti lomba lari 2,5K bersama anak dan cucunya. “Meski sudah tua, semangat harus tetap muda,” tuturnya.



