Dewas KPK Kumpulkan Bahan Usut Dugaan Pimpinan KPK Peras Eks Mentan SYL

waktu baca 4 menit

Media Kampung – Dewan Pengawas Komisi () menyatakan sudah menerima aduan pelanggaran kode etik lalu pedoman perilaku pimpinan yang diduga melakukan pemerasan terkait penanganan kasus dugaan korupsi pada dalam Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Anggota Dewas Syamsuddin Haris mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti laporan rakyat tersebut.

“Dewas masih mempelajari pengaduan yang tersebut mana masuk kemudian juga sedang kumpulkan substansi lalu keterangan,” ujar Syamsuddin kepada mediakampung.com melalui pesan tertulis, Senin (9/10).

Sebelumnya, Komite Mahasiswa Peduli Hukum melaporkan Ketua ke Dewas atas pelanggaran kode etik serta pedoman perilaku terkait dugaan pertemuan dengan mantan (SYL).

Koordinator Komite Mahasiswa Peduli Hukum Febrianes menyoroti aturan internal yang dimaksud yang melarang insan komisi bertemu dengan pihak berperkara. SYL dikabarkan telah dilakukan lama ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus pada Kementan.

“Setiap insan komisi dilarang mengadakan pertemuan langsung atau bukan langsung dengan tersangka, terdakwa, terpidana atau pihak lain yang mana digunakan ada hubungan dengan perkara langkah pidana yang digunakan sedang ditangani ,” kata Febrianes beberapa waktu lalu.

“Saat ini kan muncul informasi foto pertemuan pimpinan dengan SYL di tempat tempat lapangan . Dari informasi media online yang tersebut mana mampu jadi diakses, pertemuan itu terjadi Desember 2022,” lanjutnya.

Adapun menyerahkan permasalahan dugaan pertemuan antara Firli dengan SYL sepenuhnya kepada Dewas . Sementara itu, Firli membenarkan telah terjadi terjadi bertemu SYL dalam lapangan bulu tangkis sebagaimana foto yang beredar luas.

Hanya saja, Firli menjelaskan pertemuan hal itu terjadi pada 2 Maret 2022 alias sebelum ada penyelidikan kasus dalam tempat Kementan yang mana dijalankan KPK sekitar Januari 2023. Menurut dia, pertemuan itu dikerjakan di dalam area tempat ramai lalu tidaklah belaka hanya berdua.

Atas dasar itu, ia menganggap tak ada hambatan dengan pertemuan yang mana lantaran SYL belum menjadi pihak berperkara.

“Kejadian yang tersebut disebut pun bukan atas inisiasi atau undangan saya,” kata Firli melalui pesan tertulis, Senin (9/10).

MAKI Kritik Dewas KPK soal dugaan pemerasan Firli

Terpisah, Antikorupsi (MAKI) meminta-minta Dewas KPK turut bertanggung jawab atas terjadinya dugaan pemerasan oleh  Firli Bahuri ke Syahrul Yasin Limpo saat masih menjadi .

Berulangnya dugaan pelanggaran etik oleh Firli itu disebut Koordinator MAKI Boyamin Saiman bisa juga dikarenakan pengaruh ketidaktegasan Dewas KPK. Dia pun mengingatkan laporan yang digunakan hal itu pernah diajukannya ke Dewas KPK atas dugaan gratifikasi helikopter pribadi yang dimaksud digunakan diterima Firli beberapa waktu lalu.

“Sebenarnya saya sudah masuk pertama kali, ini juga termasuk kesalahan dewan pengawas waktu kasus helikopter, saya sudah minta Pak Firli [dihukum Dewas KPK] dilepaskan jabatan Ketua [KPK],” katanya dalam Semarang, Minggu (9/10) kepada mediakampung.com.

Sementara itu, merespons foto tersebar luas pertemuannya dengan SYL di lapangan bulu tangkis pada Jakarta, Firli sudah mengonfirmasinya benar.

Dia menegaskan pertemuannya dengan SYL di Lapangan Bulutangkis GOR Manggabesar, Jakarta Barat itu terjadi pada 2 Maret 2022, lalu sebelum perkara dalam tempat Kementerian Pertanian masuk ke tahap penyelidikan KPK.

“Sebagaimana saya jelaskan sebelumnya bahwa perkara pada tempat Kementerian Pertanian mulai masuk ke tahap penyelidikan oleh KPK sekitar Januari 2023,” kata Firli dalam keterangan tertulis, Senin.

Dia pun mengklaim pertemuan itu pada ruang terbuka, sehingga ramai pula yang hal tersebut terlibat kala itu.

Firli juga menegaskan tak benar tuduhan-tuduhan yang digunakan mana ditujukan kepada dirinya. Saat ini, kata dia, banyak perkara yang dimaksud digunakan sedang diselesaikan KPK.

“Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang mana dimaksud kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back. Namun, kami pasti akan ungkap semua,” tudingnya.

Menurut Firli, segenap insan KPK tidaklah akan menyerah kemudian sudah pernah siap menghadapi risiko apapun, termasuk berkorban jiwa, raga, juga nyawa untuk bersih juga bebas dari .

Untuk itu, Firli berharap rakyat tak tergiring opini-opini yang digunakan mana tidaklah ada sesuai fakta juga dapat mengaburkan pokok perkara yang mana mana sedang KPK tangani, yaitu dugaan aksi pidana dalam Kementerian Pertanian merupakan pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, kemudian juga TPPU.

Dapatkan update Berita Pilihan Dan Breaking News setiap hari dari Mediakampung.com Di Google News. Caranya klik link ini Meka News Dan kemudian Klik Follow.
Media Kampung - Kami ada di Google News - Google Berita