Mahasiswa UNAIR Laksanakan Program Lare Banjar untuk Cegah Diare di Desa Banjar

Foto ini memperlihatkan mahasiswa FIKKIA UNAIR saat menyosialisasikan pentingnya sanitasi bersih dan pengolahan makanan sehat di Desa Banjar, sebagai bagian dari program Lare Banjar. (Sumber Foto: Universitas Airlangga (UNAIR) )

Banyuwangi – Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) tengah menjalankan program Lare Banjar (Lawan Diare di Desa Banjar) sebagai bagian dari praktik kerja lapangan (PKL). Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi pada Senin (3/1/2025) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sanitasi bersih dan pencegahan penyebaran penyakit diare.

Ketua PKL, Mohammad Devan Tri Oktavadhan, menyampaikan bahwa salah satu fokus utama dalam program Lare Banjar adalah pemetaan risiko, terutama dengan mengidentifikasi rumah yang belum memiliki jamban. Selain itu, tim juga melakukan pendataan terhadap aliran sungai yang masih dimanfaatkan oleh warga untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK). Data yang diperoleh nantinya akan digunakan sebagai bahan advokasi kepada pemerintah desa dan puskesmas agar dapat diambil langkah-langkah perbaikan secara konkret.

Kelompok PKL yang terdiri dari sepuluh mahasiswa ini juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sasaran utama edukasi melibatkan siswa sekolah dasar, ibu rumah tangga, dan kader desa seperti anggota PKK. Materi yang disampaikan meliputi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, teknik pengolahan makanan sehat, serta cara membuat produk herbal dari jahe dan serai sebagai upaya preventif terhadap diare.

Hasil pemetaan risiko diare akan diserahkan kepada pemerintah desa melalui rangkaian advokasi. Dengan data yang akurat, kebijakan sanitasi di Desa Banjar diharapkan dapat ditangani dengan lebih tepat sasaran. “Pemerintah desa telah memberikan respons positif dan setuju mengalokasikan dana untuk pembangunan septic tank serta perbaikan fasilitas toilet umum,” ujar Devan.

Program Lare Banjar diharapkan dapat berlanjut dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan puskesmas. Melalui berbagai inovasi dan advokasi, inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Banjar serta menjadi contoh bagi desa lain dalam mengatasi permasalahan sanitasi dan kesehatan lingkungan.

Sumber Artikel: Universitas Airlangga (UNAIR)

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *