Dua Wanita Jadi Korban Penganiayaan Keji Saat Diarak Bugil, Dan Diduga Diperkosa Oleh Sekelompok Massa
Mediakampung – Insiden tragis terjadi di wilayah Manipur, India, yang menggemparkan publik. Dua wanita menjadi korban penganiayaan keji saat diarak bugil dan diduga diperkosa oleh sekelompok massa. Video kejadian tersebut viral di media sosial dan menimbulkan kecaman serta kemarahan di seluruh India.
Dilaporkan oleh AFP dan The Guardian, Jumat (21/7/2022),video yang direkam pada awal Mei baru-baru ini menjadi viral di media sosial pada tanggal 19 Juli 2023. Dalam video tersebut, dua wanita terlihat diarak secara paksa oleh sejumlah pria di jalanan wilayah Manipur. Kedua wanita tersebut juga dilaporkan mengalami pelecehan seksual dan diperkosa oleh banyak pria.
Insiden ini diduga merupakan akibat dari konflik antaretnis yang terjadi di wilayah Manipur pada bulan Mei lalu. Konflik antara etnis Meitei dan Kuki telah menewaskan lebih dari 140 orang. Kejadian tersebut menjadi sorotan publik dan memicu kemarahan di seluruh negeri.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, angkat bicara terkait kejadian ini. Dalam pidatonya pada tanggal 20 Juli, PM Modi mengecam tindakan keji tersebut dan menegaskan bahwa tindakan hukum tegas akan diambil terhadap para pelaku. “Tidak ada yang akan diampuni, dan bahwa peristiwa ini memalukan seluruh bangsa India,” ucapnya.
Dilaporkan bahwa kedua wanita dalam video tersebut merupakan anggota etnis minoritas Kuki. Mereka dipaksa untuk melepas pakaian mereka oleh massa yang mayoritas terdiri dari anggota etnis mayoritas Meitei. Kedua korban diseret ke sebuah lapangan dan diduga diperkosa secara beramai-ramai.
Meskipun kejadian ini telah dilaporkan kepada kepolisian sejak bulan Mei, penangkapan terhadap para tersangka hanya dilakukan pada tanggal 20 Juli setelah video viral di media sosial.
Media lokal The Wire melaporkan bahwa polisi sebenarnya berada di lokasi saat kejadian terjadi, namun tidak memberikan bantuan kepada korban. Bahkan, salah satu korban menuduh polisi menyerahkan dirinya dan temannya kepada massa.
Konflik antaretnis di Manipur dipicu oleh perselisihan terkait akses terhadap pekerjaan pemerintah dan manfaat lainnya. Konflik tersebut telah menyebabkan pembakaran rumah dan gereja di wilayah tersebut. Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke kamp-kamp yang disediakan oleh pemerintah India.
Bentrokan dan tindakan main hakim sendiri terjadi antara etnis Meitei, yang mayoritas beragama Hindu dan tinggal di wilayah Imphal, dengan etnis Kuki, yang mayoritas beragama Kristen dan tinggal di daerah perbukitan. Etnis Kuki memprotes tuntutan etnis Meitei untuk mendapatkan kuota pekerjaan dan penerimaan perguruan tinggi sebagai tindakan afirmatif. Konflik ini juga membangkitkan kekhawatiran di kalangan etnis Kuki bahwa etnis Meitei akan memperoleh tanah di daerah yang saat ini diperuntukkan bagi mereka dan etnis minoritas lainnya.
