PPM Banyuwangi: Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat untuk UMKM dan Nelayan

Peserta pelatihan pemberdayaan masyarakat berfoto bersama di Hotel Luminor Banyuwangi.

Banyuwangi – HCML berkolaborasi dengan Aster Mice menggelar Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada 28 hingga 30 Januari 2025 di Hotel Luminor Banyuwangi, dengan fokus pada peningkatan kapasitas UMKM dan nelayan.

Kegiatan PPM ini dihadiri oleh 107 peserta yang terdiri dari pegiat wisata, pelaku UMKM, dan nelayan. Mereka merupakan delegasi dari beberapa pulau di Madura, termasuk Raas, Mandangin, Sapudi, Gili Genting, serta Desa Semare di Kabupaten Pasuruan.

Menurut Afin Murtie, Direktur Aster Mice, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pelatihan karena memiliki kontur alam yang mirip kepulauan, dengan pantai, desa adat, dan destinasi wisata yang menarik untuk studi tiru. “Banyuwangi itu punya kontur alamnya mirip kepulauan. Ada pantai, desa adat dan destinasi wisata. Sehingga tepat untuk dilakukan study tiru,” ujarnya.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang pengurusan perizinan bagi pelaku UMKM, yang dibimbing langsung oleh CEO dan Founder Legalbiz, PT Quanta Sinergi Indonesia, Fadlan Ali Rosyidin. Selain itu, mereka juga belajar tentang marketing online dan tips membuat konten di media sosial, dengan pembicara seperti Ami Haris, pimred FENEWS, dan Rania Divia Nurrahmani, seorang influencer dan content creator.

Peserta yang tergabung dalam pegiat wisata juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti uji kompetensi Tour Guide, yang dilakukan sesuai standar BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan diuji oleh tim Lembaga Sertifikasi Pariwisata Diyawa Kencana Indonesia. “Ini output yang didapat peserta yang merupakan pegiat wisata. Sebelumnya mereka juga sudah pelatihan di Sumenep dan Pasuruan,” tambah Afin.

Sementara itu, peserta PPM yang merupakan nelayan mendapatkan materi tentang Budidaya Kerapu dan Rumput Laut. Narasumber untuk materi ini adalah Fahmi Lubis Rhafsanzani, A.Md dari Satminkal BPPP (Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan) Banyuwangi. “Kerapu salah satu ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Pemberian pakan juga mudah karena dari ikan rucah, tangkapan nelayan. Sehingga pakan nggak harus beli,” jelas Fahmi.

Peserta tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga melakukan praktik di lapangan melalui studi tiru Budidaya Kerapu dan Rumput Laut di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *