Bupati Ipuk dan Zulkifli Hasan Bahas Ketahanan Pangan, Regenerasi Petani Jadi Prioritas
Banyuwangi, 18 Januari 2025 – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan pentingnya dukungan generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan. Hal ini ia sampaikan saat diskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Jakarta, Selasa (14/01/2025).
Ipuk menjelaskan bahwa regenerasi di sektor pertanian sangat penting, terutama dalam aspek riset, inovasi teknologi, dan pemasaran digital. “Kebutuhan pangan ini sifatnya sepanjang hayat. Diperlukan pengelolaan yang baik dan dukungan dari anak-anak muda,” ujar Ipuk pada Jumat (17/01/2025). Ia mencontohkan program Jagoan Tani di Banyuwangi yang memberikan inkubasi bisnis dan modal usaha bagi anak muda.
Data Neraca Pangan Kabupaten Banyuwangi 2024 menunjukkan produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 794.783 ton, setara 508.820 ton beras, dengan surplus 341.074 ton setelah memenuhi kebutuhan lokal. Selain beras, komoditas lain seperti cabai merah dan cabai rawit juga mengalami surplus. Ipuk juga menyoroti berbagai upaya lain untuk meningkatkan hasil pertanian, seperti pemanfaatan lahan non-sawah, peningkatan indeks tanam, penggunaan bibit unggul, dan mekanisasi modern.
Menko Zulkifli Hasan mengapresiasi Banyuwangi sebagai contoh nyata keberhasilan program ketahanan pangan. Ia menekankan pentingnya kemandirian pangan sebagai pilar ketahanan bangsa, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. “Kita harus mengejar kemandirian pangan, mulai dari optimalisasi lahan, menciptakan lahan baru, hingga meningkatkan pendapatan petani,” kata Zulkifli. Ia juga mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk riset bibit unggul dan mengurangi impor pangan.



