Ritual Keboan Aliyan Berlangsung Meriah

waktu baca 2 menit
Keboan aliyan

Media kampung , Kecamatan , , dengan penuh semangat menggelar tradisi pada Minggu (23/07/2023). Ribuan orang memadati acara adat yang sakral ini, bertujuan untuk memohon kelimpahan hasil bumi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Setiap bulan Suro-penanggalan Jawa, menjalankan tradisi Keboan yang khas. Ritual ini menyajikan adegan menarik, di mana sejumlah petani akan kerasukan roh gaib dan berperan sebagai kebo (kerbau). Mereka dengan penuh keseruan berkeliling empat penjuru desa, kadang-kadang “goyang” di kubangan air layaknya kerbau sejati.

Antusiasme warga desa terhadap tradisi ini luar biasa. Dengan semangat bergotong royong, mereka menyiapkan segala kebutuhan untuk ritual ini. Mulai dari mempersiapkan perlengkapan hingga membangun gapura dari janur yang dihiasi dengan hasil bumi sebagai simbol kesuburan dan kesejahteraan. Semua diiringi oleh kenduri masal sebagai tanda dimulainya ritual yang dinantikan ini.

Aliyan, , menyampaikan betapa pentingnya tradisi Keboan ini bagi seluruh warga. Momen ini menjadi ajang mempererat silaturahim di antara mereka, bahkan para warga yang tinggal di luar kota tak ingin ketinggalan untuk dan merayakan bersama.

Pagi hari dimulai dengan selamatan di empat penjuru desa (ider bumi), yang diikuti oleh petani yang telah siap menjalani ritual Keboan setelah kerasukan. Mereka berkeliling desa mengikuti empat penjuru mata angin, menirukan siklus cocok tanam dalam berladang mulai dari membajak sawah, mengairi, hingga menabur benih padi.

yang tidak juga mantan , yang tidak bisa hadir secara fisik dalam acara tersebut, memberikan sambutan melalui sambungan telepon. Beliau menyatakan betapa berharganya tradisi sebagai kekayaan lokal yang harus tetap dijaga dengan baik. Beliau juga menyampaikan apresiasi yang tak terhingga pada warga yang senantiasa melestarikan warisan dari para leluhur.

Dalam sambutannya, berharap agar semakin maju ke depannya dan menjadi contoh bagi kabupaten lainnya. Semangat kegotongroyongan dan kehangatan yang dirasakan dalam acara ini diyakini dapat menjadi model untuk memperkuat persatuan dan kemajuan daerah.

Tradisi bukan hanya sebuah upacara adat biasa, namun juga menjadi wujud cinta dan kepedulian warga terhadap warisan nenek moyang. Selain itu, acara ini turut menjadi magnet bagi warga di berbagai tempat, yang dengan senang hati pulang kampung untuk ikut serta merayakan dan menghidupkan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.(Hr)

Dapatkan update Berita Pilihan Dan Breaking News setiap hari dari Mediakampung.com Di Google News. Caranya klik link ini Meka News Dan kemudian Klik Follow.
Media Kampung - Kami ada di Google News - Google Berita